MONITOR, Jakarta – Partai Demokrat kembali menegaskan sikap akan menjadi mitra kritis atau oposisi pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin. Keputusan itu diungkapkan Eddy Baskoro Yudhoyono atau Ibas, pasca pengumuman menteri Kabinet Indonesia Maju.
Sebagaimana diketahui, Demokrat merupakan salah satu parpol yang tidak memiliki kursi menteri Jokowi. Padahal, sebelumnya Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga putra sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara.
Politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai, tidak diakomodirnya kader Demokrat di lingkaran Istana bukanlah suatu masalah. Ia justru melihat, keberadaan AHY menjadi ancaman bagi partai pendukung Jokowi, khususnya PDI Perjuangan.
“PDI-P niscaya telah menghitung bahwa AHY akan maju ke gelanggang pilpres 2024,” kata Ferdinand dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10).
Oleh karena itu, menurut Ferdinand sangat wajar apabila AHY tidak diberikan kursi menteri di kabinet kepemimpinan Jokowi saat ini.
“Partai ini (PDI-P) tidak ingin menyediakan kursi di kabinet Jokowi sebagai panggung politik bagi AHY menjelang pencalonannya nanti,” terangnya.
Selain Demokrat, dua partai pendukung pasangan Prabowo-Sandiaga di Pilpres 2019 lalu yakni PAN dan PKS juga tidak mendapatkan kursi menteri. Bahkan, partai pengusung Jokowi sendiri seperti Hanura dan PKPI tidak mendapatkan jatah tersebut.