MONITOR, Jakarta – Perhelatan akbar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI masa jabatan 2019-2024 tinggal menghitung hari. Beberapa lembaga pemangku kepentingan pun berlomba-lomba memastikan agar agenda akbar tersebut berlangsung lancar, damai serta aman. Rupanya, komitmen itu juga disampaikan oleh Waketum MUI Zainut Tauhid Sa’adi.
Zainut mengatakan, pihaknya akan memastikan agenda kenegaraan tersebut berjalan dengan kondisi yang sejuk. MUI bahkan mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut menyukseskan agenda kenegaraan lima tahunan itu.
“Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih untuk masa bakti 2019-2024 merupakan agenda kenegaraan yang sangat penting, bukan saja karena hal tersebut menjadi amanat dalam UUD Negara RI Tahun 1945, juga karena kedudukan Presiden dan Wakil Presiden adalah pemimpin negara yang memiliki tugas mulia dan mengemban amanat rakyat untuk menjaga keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa dan negara,” kata Zainut, dalam keterangan tertulis yang diterima MONITOR, Jumat (18/10).
Agar berlangsung damai, ia pun mengimbau kepada masyarakat khususnya para mahasiswa untuk menghormati mekanisme hukum dan demokrasi. Ya, Zainut berharap gelaran unjuk rasa yang dilakukan beberapa kalangan harus mengedepankan nilai-nilai kesantunan, ketertiban dan peraturan perundang-undangan.
“Tidak boleh atas nama demokrasi melakukan tindakan anarkis, mengganggu ketertiban umum apalagi mencoba menggagalkan agenda kenegaraan yang sudah ditetapkan. Karena hakekatnya tindakan tersebut merupakan bentuk pengingkaran terhadap nilai-nilai hukum dan demokrasi itu sendiri,” tegas Zainut.
Lebih lanjut, Zainut meminta kepada para mahasiswa yang ingin melakukan unjuk rasa untuk meminta Presiden menerbitkan Perppu terhadap UU KPK sebaiknya melalui mekanisme konstitusional yang tersedia, baik melalui legislative review maupun judicial review.