MONITOR, Jakarta – Insiden penusukan yang dialami Menko Polhukam Wiranto oleh orang tidak dikenal, di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10) terus menuai perhatian publik.
Ketua DPR RI Puan Maharani misalnya. Ia mengatakan bahwa penyerangan tersebut menunjukan ancaman teroris nyata adanya.
“Kejadian yang menimpa Pak Wiranto menunjukan bahwa ada kelompok yang mengedepankan aksi kekerasan di alam demokrasi sekarang ini,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat. (11/10).
Ia menegaskan dengan sistem demokrasi semua warga negara memiliki kebebasan dalam menyampaikan pendapatnya, akan tetapi tidak bisa dibenarkan bila penyampaian itu harus membahayakan nyawa orang lain.
“Kita sudah sepakat bahwa demokrasi adalah cara untuk menyelesaikan segala persoalan bangsa. Protes boleh, tidak suka boleh, tapi kalau sudah membahayakan nyawa seseorang, nyawa siapa pun, itu adalah kejahatan,” ujar dia.
Dalam kesempatannya, Puan yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan ini menghimbau kepada masyarakat untuk menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian.
“Masyarakat tidak usah berspekulasi dan mempercayakan penanganan kasus ini pada aparat kepolisian. Agar diperiksa pelakunya, dalami apakah ia lone wolf, bergerak sendiri, atau terkait jaringan teroris tertentu,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Jemaah haji Indonesia akan mulai berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI Sofyan Tan menyoroti kebutuhan mendesak untuk meningkatkan…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi diberangkatkan hari ini,…
MONITOR, Jakarta - Untuk mewujudkan pemilu bersih perlu adanya UU Anti Money Politic dan penguatan…
MONITOR, Jakarta - Sebanyak 437 petugas haji Indonesia dalam hitungan jam akan segera diberangkatkan ke…
MONITOR, Jakarta - Layanan pelatihan regular atau tatap muka yang diselenggarakan Kementerian Agama melalui Pusdiklat…