MONITOR, Bandung – Raut bahagia terpancar pada wajah Ibu Ratna, warga Desa Babakan Peuteuy, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Ya, itu setelah dirinya menerima kunci rumahnya usai direnovasi oleh tim bedah rumah Program Telkom Peduli 2019.
Direktur Human Capital Management PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Edi Witjara menyerahkan secara langsung kunci rumah kepada Ibu Ratna yang merupakan salah satu dari 154 penerima bantuan program bedah rumah tahun ini, Jumat (4/10) pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, turut hadir mendampingi Direktur HCM Telkom antara lain Senior General Management Community Development Center Telkom Sindhu Aryanto, Ketua Yayasan Kesehatan Telkom Aris Hartoni, serta Presiden Direktur Dapentel Hadian Giri Santoso.
Edi Witjara menyatakan bahwa Telkom senantiasa berkomitmen untuk membantu masyarakat khususnya yang membutuhkan rumah layak huni. Sebagai perusahaan berplat merah milik bangsa, lanjut Edi, Telkom tidak hanya terpaku pada pengembangan bisnis semata, namun juga senantiasa menanamkan kepedulian untuk masyarakat sekitar.
“Kami menyadari bahwa Telkom tumbuh dan berkembang bersama dengan masyarakat, maka kami akan senantiasa ada dan hadir untuk negeri,” tegas Edi.
Kepedulian perusahaan menurut Edi bukan hanya ditujukan kepada pensiunan Telkom saja tetapi juga untuk masyarakat luas. Hal ini menanggapi objek penerima bantuan -Ibu Ratna- yang kebetulan adalah janda pensiunan Telkom.
Edi menjelaskan pensiunan Telkom adalah pahlawan-pahlawan yang ikut mengawal dan membesarkan Telkom hingga seperti sekarang ini, sehingga sudah pasti mendapat perhatian dari perusahaan. Namun demikian tidak hanya pensiunan, Edi juga mencontohkan banyak masyarakat penerima program bedah rumah di berbagai wilayah melalui program BUMN Hadir Untuk Negeri.
Edi berharap program ini bisa tetap berlanjut dengan target penerima bantuan yang lebih luas dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik lagi. “Semakin besar kebermanfaatan yang bisa kita berikan ke masyarakat semoga semakin berkah pula Telkom Indonesia,” pungkas Edi.
