Categories: PEMERINTAHAN

Kemendes PDTT-Bank Mandiri Teken MoU Layanan Jasa Perbankan

MONITOR, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, desa memiliki potensi besar untuk sektor perbankan. Menurutnya, rata-rata konglomerat dan klien besar perbankan berasal dari pengusaha pasca panen perdesaan.

Hal tersebut dikatakan saat memberikan sambutan pada pendandatanganan nota kesepahaman terkait perjanjian kerjasama layanan dan jasa perbankan antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dan PT Bank Mandiri Tbk di Kantor Kemendes PDTT, Jakarta, Senin (30/9).

“Orang suka underestimate (meremehkan) desa. Padahal kalau diperhatikan, semua konglomerat di Indonesia mulanya adalah pengusaha pasca panen di desa-desa. Dan seluruh konglomerat di negara berkembang di dunia, itu berasal dari pengusaha pasca panen di desa, yang usahanya berkembang dan berkembang menjadi lebih besar lagi,” ujarnya.

Menurutnya, potensi perbankan juga didukung oleh adanya program dana desa, program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades), dan berbagai program bantuan dari bank dunia serta lembaga-lembaga internasional lainnya. Berbagai program dan bantuan tersebut menurutnya, telah membantu mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di desa.

“Jadi opportunity di desa besar, termasuk Bank Mandiri, karena ada dana desa, ada Prukades,” ujarnya.

Eko mengatakan, pendapatan per kapita di desa dalam empat tahun terkahir selalu mengalami peningkatan, yakni Rp 572 ribu perbulan pada tahun 2014 menjadi Rp 804 ribu perbulan pada tahun 2018. Jika peningkatan tersebut dipertahankan, lanjutnya, maka tujuh tahun ke depan pendapatan per kapita desa akan mencapai lebih dari Rp 2 juta perbulan.

“Apa artinya Rp2 juta? Sekarang penduduk desa ada 130 juta, 5-7 tahun lagi mungkin bisa mencapai 150 juta penduduk. 150 juta kalau dikali Rp2 juta perbulan, desa akan punya pendapatan Rp300 Triliun perbulan, yang akan menciptakan consumption power (daya konsumsi) Rp1.500 Triliun per bulan atau Rp18.000 Triliun pertahun. Jadi jangan underestimate desa, peluangnya lebih besar,” ujarnya.

Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Kartika Wirjoatmodjo mengakui besarnya potensi desa. Menurutnya, pertumbuhan perdesaan yang semakin meningkat memberikan kesempatan kepada PT Bank Mandiri Tbk baik dari sisi layanan perbankan maupun sisi pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat).

“Kami mengapresiasi dan berterimakasih atas kepercayaan Kementerian Desa yang memiliki peran strategis dalam mewujudkan pembangunan di Indonesia,” ujarnya.

Recent Posts

Kemenag Luncurkan Program FOREMOST, Wujudkan Masjid Jadi Pusat Pembinaan Keluarga

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (FOREMOST)…

40 menit yang lalu

KPK Watch Apresiasi Klarifikasi Menteri Maman ke KPK

MONITOR, Jakarta - Direktur Eksekutif KPK Watch, Yusuf Sahide, mengapresiasi klarifikasi Menteri UMKM Maman Abdurrahman…

57 menit yang lalu

Jasa Marga Sabet Anugerah Utama Sektor Infrastruktur atas Inovasi Pengelolaan Sampah Terpadu di Rest Area

MONITOR, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk kembali menegaskan komitmennya terhadap penerapan Environmental, Social,…

2 jam yang lalu

TNI Amankan Penerbangan Pesawat Militer AS di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo

MONITOR, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara melaksanakan pengamanan penerbangan 2 (dua) pesawat militer…

3 jam yang lalu

Kemenag Siapkan Bantuan Operasional Masjid Berdampak hingga Rp100 Juta

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menyiapkan skema bantuan hingga Rp100 juta bagi masjid-masjid di Indonesia…

4 jam yang lalu

Karhutla di Aceh dan Sumut, Puan Tekankan Penanganan Bencana Harus Preventif

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan atas bencana kebakaran hutan dan…

11 jam yang lalu