Sabtu, 27 April, 2024

Diprotes Keponakan Prabowo, Ini Pembelaan Zulkifli Hasan

MONITOR, Jakarta – Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa adanya perubahan terkait dengan pemandu doa penutup dalam sidang paripurna akhir masa jabatan MPR periode 2014-2019 merupakan hasil kesepakatan rapat pimpinan.

Bahwa, sambung dia, pembacaan doa penutup dilakukan oleh politikus lain, yang semulanya akan dipandu oleh anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Hal itu disampaikannya terkait dengan sikap protes yang dilayangkan keponakan Prabowo Subianto atas pergantian tersebut.

“Fraksi Gerindra memang mengajukan anggota MPR RI Saudari Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai pemandu doa. Dalam rapat pimpinan MPR tanggal 27 September 2019 membahas hal itu dan kemudian memutuskan bahwa yang akan memimpin doa dalam sidang paripurna adalah Bapak Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua MPR RI,” kata Zulkifli dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/9).

- Advertisement -

Masih dikatakan dia, meskipun dalam rapat pimpinan MPR dari Fraksi Gerindra tidak sependapat dengan keputusan itu. Sehingga, dalam rangka menghindari perdebatan, MPR disebut pria yang akrab disapa Zulhas itu menyerahkan pembacaan doa kepada dirinya selaku pimpinan rapat.

“Wakil Ketua MPR RI Bapak Ahmad Muzani tidak sependapat dan setelah melalui pembahasan yang melibatkan semua pimpinan MPR, maka pimpinan MPR memutuskan doa langsung dipimpin oleh Ketua MPR selaku pimpinan rapat paripurna,” pungkasnya menjelaskan kronologis soal perubahan pemandu doa penutup tersebut.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER