MONITOR, Subang – Guna mendukung pembangunan pelabuhan utama atau Deep Sea Port Patimban di Subang Jabar, Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) menggelar survei dan pemetaan hidro-oseanografi untuk memperbarui peta laut khususnya di perairan pelabuhan Patimban Subang hingga perairan Indramayu, Jawa Barat.
Survei dan pemetaan ini sejalan dengan program yang dilakukan pemerintah yang sedang membangun pelabuhan deep sea port di seluruh perairan Indonesia. Pelabuhan Patimban Subang direncanakan mempunyai kapasitas 7.5 juta Teus peti kemas dan 600,000 cbu kendaraan yang bertujuan untuk memecah rute kapal-kapal besar untuk kegiatan ekspor dan impor yang selama ini ditampung di pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat sibuk dan padat.
Selain itu pembangunan pelabuhan ini akan dapat Mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dengan pembagian arus lalu lintas kendaraan dan Mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi di Jabar dengan pelabuhan.
Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) melakukan survei dan pemetaan hidro-oseanografi di perairan Patimban Subang, untuk memperbarui data perairan dan juga nantinya akan menetapkan Alur Pelabuhan baru Patimban dan Perairan Pelabuhan Patimban serta Publikasi Nautika perairan tersebut.
“Survei ini dilaksanakan guna mendukung pembangunan dan pengoperasian pelabuhan Patimban dengan menyediakan peta laut dan ENC, Sehingga dapat menjamin keselamatan navigasi dan keamanan pelayaran di perairan tersebut” Kata Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Dr. Ir. Harjo Susmoro, S.Sos., S.H., M.H. dalam kunjungannya di Patimban dalam rangka melaksanakan Inspeksi survei dan pemetaan yang sedang berlangsung dengan didampingi oleh Diropssurta Pushidrosal Kolonel Laut (KH) Drs. Haris Djoko Nugroho M.Si, dan Letkol Laut (P) Sinung Budi Prasojo, Senin (23/09/2019).
Menurutnya, Pelabuhan baru Patimban nantinya akan menjadi pelabuhan penopang bagi pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta yang sudah melebihi kapasitas dalam hal bongkar muat barang terutama sekali kontainer dan kapal ferry selain itu juga nantinya sedikit banyak akan mengurangi kemacetan di Jakarta terutama adanya pengalihan muatan ke Pelabuhan baru Patimban di Subang Jabar.
“Pelabuhan baru Patimban yang sedang dalam tahapan pembangunan belum terpetakan pada bagian perairannya, alur pelabuhan dan kolam pelabuhannya seperti dalam Peta Laut Indonesia (PLI) Nomor 79 berdasarkan sumber data survei pada perairan Patimban terakhir, Peta yang ada masih berdasarkan sumber data hasil survei Hidrografi Belanda pada era 1900 an, sehingga sudah terjadi banyak perubahan kedalaman maupun daratan baik dikarenakan ada pembangunan infrastruktur pelabuhan maupun bisa bertambah dikarenakan sedimentasi maupun berkurang dikarenakan abrasi laut dan perubahan morfologi sampai saat ini sangat signifikan sehingga memerlukan pemutakhiran data survei Hidro-Oseanografi” lanjut Kapushidrosal.
Operasi Survei dan Pemetaan “Kerta Wardana 05-2019” ini dibawah pimpinan Komandan KRI Pulau Romang-723 selaku Komandan Unit Tugas Kerta Wardana 05-2019 Mayor Laut (P) Tomy Ronaldi, S.Si.T beserta 14 personil pendukungnya. Operasi Kerta Wardana 05-2019 bertugas melaksanakan operasi survei Hidro-Oseanografi yang meliputi akuisisi, pengumpulan, pengolahan dan penyajian data Hidro-oseanografi di perairan Patimban Subang hingga Indramayu Jawa Barat, yang sedang melaksanakan tugasnya melakukan Update data Hidrografi, Oseanografi, Geografi Maritim serta sarana bantu navigasi pelayaran di perairan tersebut. Selain itu data survei yang diperoleh dapat digunakan oleh Pemda setempat utuk perencanaan tata ruang di laut dan pengelolaan sumberdaya kelautan.