Sabtu, 20 April, 2024

Peneliti Muda Indonesia Raih Medali Emas Kompetisi Internasional ‘Young Inventors Challenge 2019’

MONITOR, Jakarta – Prestasi hebat kembali diraih pemuda Indonesia. Siti Nur Kholisah dan Suprihatin, peneliti muda Indonesia yang berasal dari SMA Negeri 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur, berhasil meraih medali emas di ajang Kompetisi Penemu Muda atau Young Inventors Challenge (YIC) yang diselenggarakan pada tanggal 21 September 2019, di Malaysian Global Innovation & Creativity Center (MAGIC), Cyberjaya, Malaysia.

Penelitian siswa Indonesia yang mendapatkan penghargaan medali emas di YIC 2019 mengenai foam yang berasal dari eceng gondok dan tepung singkong yang dirancang sebagai thermal insulator atau penahan panas dalam ruangan.

Temuan tersebut sesuai dengan tema yang diusung YIC tahun 2019, yaitu Sustainable Development Goals-12 (SDGs-12).

Salah satu tujuan SDG’s adalah memastikan pola konsumsi dan produksi yang bertanggungjawab terhadap lingkungan, sosial, dan budaya.

- Advertisement -

Ajang YIC 2019 diikuti 446 pendaftar berasal dari 10 negara di Asia, yakni Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Myanmar, Vietnam, China, Timor Leste dan Indonesia. Indonesia dalam ajang ini mengirimkan tiga tim untuk bersaing dengan 133 tim finalis lainnya.

Ketiga tim Indonesia berasal dari tiga sekolah menengah atas, yakni tim ke-1 beranggotakan Siti Nur Kholizah dan Suprihatin dari SMA Negeri 1 Kedungpring, Lamongan, Jawa Timur dengan karya ilmiah yang berjudul Biofoam Engkong; Tim ke-2 beranggotakan Safira Aprilia Safitri dan Esti Indriani dari SMA Negeri 1 Cisarua, Lembang, Jawa Barat dengan karya temuan inovasi yang berjudul “Nature Pot” (pot yang terbuat dari limbah media tanam jamur), dan; tim ke-3 beranggotakan Noni Mila Ardani dan Ni Putu Ayu Ratna Dewi dari SMA Negeri Banua Kalimantan Selatan dengan karya temuan inovasi berjudul “Pake-Ka” (kertas yang terbuat dari daun Kalakai).

Delegasi Indonesia pada YIC 2019 terpilih melalui seleksi nasional pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dan Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) tahun 2018.

Purwadi Sutanto, Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) mengatakan bahwa OPSI dan FIKSI merupakan ajang yang diselenggarakan oleh Direktorat PSMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan untuk menjaring dan membina talenta muda di bidang penelitian dan kewirausahaan untuk siswa SMA.

Alvanov Zpalanzani Mansoor, dosen Institut Teknologi Bandung yang turut mendampingi delegasi YIC di Malaysia mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Sains Teknologi dan Inovasi (ASTI) mengharapkan munculnya invention (penemuan) yang memberikan solusi atas permasalahan lokal yang dapat diimplementasikan pada konteks global.

“Harapan tersebut menjadi benang merah yang dapat ditarik dari karya-karya temuan para pemenang YIC 2019,” ujarnya.

“Karya Siti Nurkholisah dan Suprihatin sangat relevan dengan permasalahan pada konteks global, yaitu fenomena pemanasan global. Temuan mereka dapat menjadi produk industri inovatif berbasis kearifan lokal, namun berdaya saing global,” terangnya.

Rizal Alfian dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang juga ikut mendampingi delegasi YIC di Malaysia menambahkan bahwa selain mendapatkan penghargaan medali emas, tim Indonesia juga mendapatkan penghargaan 1st Runner Up Pitch Video Competition pada YIC 2019.

Video yang dibuat oleh para finalis YIC adalah video yang mempresentasikan temuan atau karya ilmiahnya. Penghargaan tambahan ini diberikan oleh panitia YIC sebagai wujud apresiasi dalam pengembangan kompetensi komunikasi siswa melalui media digital.

“Kemendikbud telah menjalankan fungsinya dalam pembinaan dan penjaringan talenta peserta didik untuk jenjang pendidikan menengah. Diharapkan telenta muda yang telah terjaring ini dapat ditindaklanjuti pada jenjang pendidikan tinggi. Sehingga pembinaan yang dikelola secara berkesinambungan dapat dipetik manfaatnya untuk negara dan bangsa Indonesia,” ucap Rizal.

Delegasi Indonesia pada YIC 2019 setibanya di Malaysia pada tanggal 19 September 2019 disambut baik oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia melalui perwakilan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) di Malaysia.

Tim Indonesia akan kembali ke Jakarta dengan Maskapai Garuda Indonesia dengan penerbangan GA 0821 pada tanggal 23 September 2019 dan rencana tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 14.00 WIB.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER