MONITOR, Jakarta – Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk tetap memperbolehkan PKL berjualan di atas trotoar sepanjang jalan di Ibu Kota mendulang dukungan dari Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta.
Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta, Wibi Andriano, mengaku sepakat dengan kebijakan Anies tersebut. Namun ia memberikan catatan, perlu dibuat regulasi untuk mengatur kebijakannya.
“Dibuat dulu regulasinya, supaya nantinya ada reward and punishment. Harus diatur juga kapan waktunya PKL bisa berjualan di trotoar, misalnya diperbolehkan malam hari, pagi hari nya dilarang. Atau dibagi tempatnya sebagian trotoar buat PKL sebagian lagi untuk pejalan kaki,” ungkap Wibi di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (9/9/2019).
Menurut Wibi, rencana Anies memperbolehkan PKL berdagang di trotoar pun dilakukan di sejumlah negara. Tidak hanya PKL, di trotoar juga ada ruang bagi seniman untuk menunjukkan aksinya.
“Waktu kami kunjungan ke Ekuador, di trotoarnya ada pedagang, seniman. Begitupun saat kami ke Amerika. Di Amerika kami melihat trotoar disana digunakannya juga untuk mengamen dan untuk pameran seni. Toh tak dilarang juga,” tegas Wibi.
Justru Wibi menilai, jika dikelola dan diatur dengan baik, PKL bakal membawa dampak positif bagi perekonomian.
“Sesuai tagline Nasdem, kami bela kemajuan ekonomi kerakyatan. PKL mau mencari nafkah jangan dihalang-halangi. Kalau mereka bisa menghasilkan bagi dirinya sendiri kenapa harus dilarang-larang,” tandasnya.
Nantinya, Wibi menambahkan, setelah setahun kebijakan memperbolehkan PKL berdagang di trotoar bisa dilakukan evaluasi. Dampaknya bagi peningkatan perekonomian rakyat kecil bisa terlihat.
“Kira-kira setahun bisa diukur, sudah bisa ketahuan bagaimana dampaknya nanti. Indikatornya lewat daya beli masyarakat,” ucap Wibi.
Seperti diketahui, sebelumnya Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak berpandangan trotoar itu hanya untuk pejalan kaki dan harus bebas dari PKL.
Sebab di negara maju sekalipun, Anies mengklaim trotoar juga digunakan sebagai tempat kegiatan ekonomi.
“Jangan sampai kita berpandangan trotoar harus steril dari PKL. Bahkan bukan hanya tercantum dalam peraturan Kementerian PUPR saja, di seluruh dunia di kota modern dan maju juga trotoar digunakan untuk kegiatan multi purpose,” kata Anies kepada wartawan usai meresmikan ruang baca di stasiun MRT Lebak Bulus, Minggu (8/9/2019) lalu.
Pernyataan itu diutarakan Anies menyusul rencananya menyulap seluruh ruas trotoar ibu kota layaknya di kota maju seperti New York, Amerika Serikat.
Anies menggagas bahwa penggunaan seluruh trotoar Jakarta nantinya tidak hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki tapi juga untuk kegiatan ekonomi.