PERTANIAN

Kementan Kejar Luas Tambah Tanam Padi dan Jagung 2019

MONITOR, Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengejar peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) padi di bulan September 2019 ini sehingga penanaman padi ditargetkan minimal 1 juta hektar, bahkan produksi padi nasional 2019 dipastikan tercatat sepenuhnya oleh BPS. Untuk itu, memasuki bulan September ini, Kementan terus bergerak mendorong percepatan pelaksanaan kegiatan, terutama untuk bantuan budidaya padi, jagung dan kedelai.

“Pertemuan ini untuk membahas langkah bersama dengan Dinas Pertanian Provinsi, apa-apa saja yang perlu segera kita lakukan mengejar pertanaman di sisa akhir tahun ini, terutama di bulan September,” demikian dikatakan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi pada Rapat Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Padi dan Jagung Tahun 2019 di Bogor, Selasa (10/9/2019).

Suwandi optimis dapat mengejar adanya LTT padi sehingga target luas tanam padi 1 juta hektar pada September ini tercapai. Pasalnya, Kementan telah menyiapkan berbagai langkah preventif kemarau sehingga tetap tanam dan bersinergi dengan pemerintah daerah dan TNI.

“Target tanam padi minimal 1 juta hektar ditanam di bulan ini dan pastikan bisa tercatat pada produksi padi nasional tahun 2019, karena pertanaman bulan September inilah penentu angka produksi 2019,” ujar.

Suwandi menyebutkan sebagai langkah penanganan kemarau, Kementan menyiapkan Asuransi Pertanian. Untuk tanaman padi yang terkena puso, yang petaninya sudah mempunyai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) agar segera saja mengklaim asuransinya.

“Sedangkan untuk petani yang belum punya asuransi, bisa mengajukan bantuan benih ke pusat,” terangnya.

Lalu bagaimana dengan pertanaman padi yang masih aman namun terancam kekeringan? Suwandi menegaskan hal ini bisa dilakukan dengan pompanisasi. Kementan menyiapkan bantuan biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) berikut honor operatornya.

“Untuk meningkatkan kualitas pendataan bidang pertanian, kami mengingatkan perlunya pemetaan luas baku lahan menggunakan aplikasi ArcGis,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Serealia Bambang Sugiharto menyatakan realisasi kegiatan Direktorat Serealia masih jauh dari target awal bulan September ini. Dengan demikian, diperlukan langkah-langkah percepatan kegiatan dan serapan anggaran mendekati akhir tahun ini. Salah satunya, alokasi anggaran tumpangsari sebagian akan direvisi menjadi kegiatan padi dan jagung monokultur, agar mempercepat realisasi pelaksanaan kegiatan.

“Jadi provinsi silahkan mengajukan usulan Calon Petani Calon Lokasi (CPCL) untuk kegiatan padi dan jagung, jika usulannya sudah lengkap, maka besok sudah bisa dilakukan proses e purchasing secara langsung dengan penyedia, karena penyedia juga sudah kami hadirkan di acara rapat ini,” papar Bambang.

Perlu diketahui, Rapat Koordinasi tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Dinas Pertanian Provinsi se-Indonesia dan para penyedia komoditas padi dan jagung dari 54 perusahaan. Kepala Bidang Pertanian Provinsi se-Indonesia yang hadir dalam rapat tersebut merasa antusias dengan langkah yang diambil Kementan. Sebab mereka ingin segera juga menyelesaikan kegiatan dan sekaligus bisa membantu petani dalam kegiatan budidaya tanaman padi dan jagung, sehingga ikut bisa menyumbang produksi nasional.

Recent Posts

DPR Pangkas Rp260 Miliar per Tahun, Transformasi Jangan Berhenti di Senayan

MONITOR, Jakarta - Keputusan DPR RI memangkas sejumlah tunjangan, termasuk tunjangan perumahan sebesar Rp 50…

9 menit yang lalu

Soroti Tragedi Vian Ruma, DPR Ingatkan Pentingnya Perlindungan Aktivis Lingkungan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan menyampaikan keprihatinan mendalam atas meninggalnya…

38 menit yang lalu

Kemenag Buka Kesempatan Beasiswa Bagi Kaum Perempuan

MONITOR, Depok - Kementerian Agama melalui Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat…

2 jam yang lalu

202.117 Siswa Ikuti Olimpiade Madrasah Indonesia 2025

MONITOR, Jakarta - Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) Bidang Sains 2025 banjir peminat. Total ada 204.222…

2 jam yang lalu

Kapal GSF Diserang Pesawat Tak Berawak di Pelabuhan Tunisia, WNI Dinyatakan Aman

MONITOR, Tunisia - Salah satu kapal armada Global Sumud Flotilla (GSF) yang tengah bersandar di…

3 jam yang lalu

Al-Qur’an dan Tafsir Kemenag, Gus Baha: Benar Saja Tidak Cukup, Harus Nyaman Dibaca

MONITOR, Jakarta - Ulama kharismatik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa…

4 jam yang lalu