MONITOR, Jakarta – Pengamat politik dari lembaga survei ETOS Indonesia Institute Iskandarsyah menilai, usulan percepatan penyelenggaraan musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar memiliki alasan yang sangat signifikan.
Terlebih, dilakukan sebelum pelantikan presiden pada bulan Oktober mendatang.
“Itu hal yang sangat ideal dan tentunya sangat berpengaruh kepada kepemimpinan partai Golkar 5 tahun ke depan,” sebut Iskandar, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/9).
Sebagai seorang pengamat politik, Iskandar berharap para petarung memanfaatkan moment itu dengan sebaik-baiknya, jangan sampai ada pihak yang menghalang-halangi agenda Munas tersebut.
Dia menilai, saat ini, kondisi yang terjadi di internal Partai Golkar khusunya DPD-DPD tingkat satu seperti tidak tergerak untuk mengambil sikap.
“Saya melihat DPD-DPD tingkat satu seperti dibuat tidur saja, tidak ada hati dan pikirannya bergerak. Dan mainan ini memang maunya petahana (Airlangga Hartanto), tinggal kandidat-kandidat yang lain coba mainkan pola ini,” ujarnya.
“Jangan sampai regulasi yang menyangkut mekanisme pelaksanaan Munas justru diputar-putar seenaknya,” tambah Iskandar.
Lanjutnya, ketika ditanyakan soal ada kesan jika Munas Partai Golkar sengaja diundur-undur. Ia melihat calon pertahana yaitu Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto sudah mulai gusar karena ada kekuatan baru yang ikuti bertarung di pemilihan Ketum nanti.
“Sebagai pengamat, saya justru melihat, persoalan ini sepertinya memang sengaja diundur-undur. Karenanya saya menyarankan kepada para seniorat -di internal Partai Golkar supaya terus mendorong pelaksanaan Munas Partai Golkar dilaksanakan sebelum pelantikan presiden,” paparnya.
Oleh karena itu, sebagai partai tua, ia berharap, agar Ketum terpilih hasil Munas nanti adalah orang yang bisa mengatur management partai dengan baik dan segera berkonsolidasi dengan jajaran dan juga kepada para Parpol pendukung Joko Widodo. Sebab, partai beringin ini adalah bagian dari partai pendukung Presiden Jokowi di pemilu 2019.
“Saya juga mendorong kader-kader partai Golkar segera melaksanakan Munas partai Golkar ini. Tak perlu risau ada yang bersumpah-sumpah dengan menggunakan kitab suci, justru itu simbol ketakutan atas kekalahannya nanti,” pungkasnya.