Jumat, 29 Maret, 2024

Mendes Eko Dampingi Raja Malaysia Berkunjung ke Keraton Yogyakarta

MONITOR, Yogyakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo berserta Ibu Riri Sandjojo mendampingi Raja Malaysia Sri Paduka Baginda Yang Dipertuan Agong XVI Sultan Abdullah Ri’ayatauddin Al Mustafa Billah Shah Ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah bersama Permaisuri Tunku Hajah Azizah Aminah Maimunah Iskandariah berkunjung ke Keraton Yogyakarta, Kamis (28/8).

Rombongan ini diterima Sri Sultan Hamengkubuwono X dan GKR Hemas beserta para putri dalem dan menantu. Dan setibanya di di Kompleks Keben kemudian langsung dipersilakan masuk ke Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Sementara Sultan menyambutnya di Regol Donopratopo, yang merupakan pintu kedua untuk masuk ke Keraton bersama GKR Hemas dan para pejabat.

Rombongan kemudian singgah dan dijamu Sri Sultan HB X di Gedhong Jene Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang berada di sisi barat. Selanjutnya rombongan melihat beberapa koleksi yang ada di Keraton Yogyakarta, salah satunya batik keraton di Gedhong Prabayeksa.

- Advertisement -

Setelahnya, rombongan diajak ke Bangsal Kencono untuk menyaksikan tarian atau Beksan Lawung Jajar, karya Sultan Hamengku Buwono I. Terlihat Mendes PDTT beserta istri menikmati suguhan tarian tersebut. Sesekali terlihat berbincang dengan Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta KGPAA Paku Alam X yang duduk di samping kanannya.

Tarian ini merupakan tari putra gagah yang bercerita tentang semangat berlatih para prajurit keraton pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwono I.
Beksan Lawung Jajar ini menceritakan tentang keprajuritan, dan selalu ditampilkan dalam menyambut tamu agung di keraton. Diiringi dengan Wiaga Gamelan khas Yogyakarta menambah semarak tarian.

Seluruh keluarga kerajaan dan rombongan Raja Malaysia menyaksikan gamelan dan tarian yang disuguhkan. Diakhir kunjungannya, rombongan dijamu di Bangsal Manis.

Terkait kunjungan Raja Malaysia, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak berkomentar banyak, menurutnya kunjungan kenegaraan pertama khusus ke Yogyakarta ini hanya silaturahmi.

“Gak bahas apa-apa, ya gak komentar apa-apa, memang hanya ngobrol saja karena istrinya kan sering ke sini, kedua, beliau (Raja Malaysia) pernah ketemu bersama saya tahun 1993,” ujarnya dihadapan para wartawan selepas mengantar kepulangan Raja Malaysia dari keraton.

Lanjutnya, tanggapan Raja dan Permaisuri terhadap jamuan di keraton, bagus karena dijamu masakan tradisional. Untuk kebudayaan Jogja sendiri tanggapannya juga bagus, tadi melihat manuskrip, kemudian membatik.

“Kebudayaan Jogja sendiri ya tadi lihat manuskrip, kan tadi lihat batik juga ternyata bisa ibu membatik. Oleh-oleh untuk ibu permasuri hanya membatik saja nanti kalau sudah selesai dikirimkan,” pungkasnya.

Sementara itu, Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo saat menyambut Raja Malaysia di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta mengatakan bahwa kunjungan Raja Malaysia ke Keraton Yogyakarta merupakan rangkaian kegiatan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Sebelumnya Raja Malaysia disambut Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Di sana Presiden Jokowi dan Raja Malaysia melakukan penanaman pohon damar bersama.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER