POLITIK

Rokhmin Dahuri Kenang Gus Dur sebagai Pelopor Orientasi Pembangunan Berbasis Maritim

MONITOR, Semarang – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendibud) menggelar seminar Tokoh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan tema “Multikulturalisme dan Kemaritiman” di kampus Universitas Diponogoro (Undip), Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Senin (26/8/2019).

Dimoderatori Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponogoro, Yetty Rochwulaningsih, seminar tersebut menghadirkan beberapa narasumber antara lain Sekertaris Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Agus Dermawan, Prof. DR. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum. (Dosen FIB UNDIP), Mantan Menteri Keluatan dan Perikanan Prof. Rokhmin Dahuri, dan Prof. Mudjahirin Thohir, M.A. (Dosen FIB UNDIP).

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut, Pakar Kemaritiman yang juga Guru Besar IPB, Prof. Rokhmin Dahuri memaparkan pemikiran Gus Dur tentang kemaritiman. Gus Dur diakui Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan DPP PDIP itu berhasil meletakan kembali dasar-dasar pembangunan ekonomi yang selama ini berorientasi darat.

“Beliau menekankan perlunya reoreintasi pembangunan ekonomi dari basis daratan kembali ke basis kelautan, terlebih Indonesia berada di kawasan lautan Hindia-Pasifik yang sangat strategis dalam kancah perekonomian global,” katanya.

Reorientasi pembangunan yang digagas Gudur lanjut Rokhmin sekaligus meluruskan sejarah bangsa yang pernah berjaya di masa lalu sebagai bangsa pelaut “Sejarah membuktikan bahwa kejayaan bangsa kita di masa lalu berakar di laut, dengan pembangunan berbasis kelautan kekuasaan kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Kesultanan Islam disegani di dunia. Bahkan dengan berbasis kelautan inilah Agama Islam berkembang pesat.” Ujarnya.

Rokhmin Dahuri menegaskan selama ini sebelum era Presiden Gus Dur telah terjadi reorientasi pembangunan dari basis kelautan menjadi daratan. Ketua Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI) itu menyebut salah satu terobosan besar dari Gus Dur saat menjadi presiden adalah mendirikan Departemen Eksplorasi Laut pada 26 Oktober 1999. “Sejak 2005 menjadi Kementerian Kelautan dan Perikanan saat ini,” pungkasnya.

Recent Posts

Transformasi Prajurit TNI, Mahir Bahasa Asing dan Andal Kuasai Alutsista

MONITOR, Jakarta - Dalam rangka mendukung transformasi profesionalisme prajurit, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto…

35 menit yang lalu

Menteri Maman Tegaskan Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi…

3 jam yang lalu

Andreas Ungkap DPR Rekomendasikan TPGF Demi Beri Keadilan Bagi Eks Pemain Sirkus OCI

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi XIII DPR Andreas Hugo Pareira menanggapi laporan Kementerian Hak…

4 jam yang lalu

LPDB Salurkan Pembiayaan, Wamenkop Dorong Koperasi Kopi Jadi Motor Ekonomi Desa

MONITOR, Bandung - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) menyalurkan pembiayaan dana bergulir kepada Koperasi Produsen…

5 jam yang lalu

Rakor Protas, Menteri Agama Ajak Jajaran Pendidikan Islam Maknai Ekoteologi dan Cinta Dalam Lahirkan Program

MONITOR, Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar agenda Rapat Koordinasi…

5 jam yang lalu

Rusuh Napi di Musi Rawas, Ketua Komisi DPR Tekankan Pentingnya Reformasi Tata Kelola Lapas

MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menyoroti kerusuhan yang terjadi di…

5 jam yang lalu