Sabtu, 23 November, 2024

Pasar Modal Tingkatkan Kontribusi Pertumbuhan Ekonomi

MONITOR, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mengarahkan industri pasar modal lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mendukung ekspor dan subtitusi impor, serta membuka lebih luas lapangan kerja.

“Mencermati perlambatan ekonomi dunia ke depan, kita membutuhan sumber pertumbuhan ekonomi baru. Disinilah pasar modal akan didorong untuk lebih berkontribusi,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso, Senin (26/8).

Menurut Wimboh, pemanfaatan pasar modal sebagai alternatif sumber pembiayaan jangka panjang, seperti untuk pembiayaan program-program strategis pemerintah, maupun pembiayaan dunia usaha saat ini sudah mengalami peningkatan.

OJK juga mengarahkan industri pasar modal untuk memperluas layanan dan memperkuat perlindungan konsumen pasar modal sejalan upaya menumbuhkan industri yang kuat dan terpercaya, melalui produk-produk yang dapat dinikmati berbagai kalangan masyarakat serta selalu mengedepankan perlindungan konsumen.

- Advertisement -

“Berbagai kebijakan sudah OJK siapkan antara lain memperluas kesempatan bagi perusahaan skala kecil dan menengah untuk memperoleh pendanaan melalui pasar modal dan  melakukan simplifikasi pembukaan rekening efek untuk meningkatkan basis investor,” paparnya.

Lebih lanjut, mekanisme pembukaan rekening efek yang sebelumnya membutuhkan waktu beberapa hari, kini dapat dipersingkat menjadi  sekitar 30 menit. 

Selain itu, kebijakan pembentukan perusahaan efek daerah akan terus dioptimalkan untuk memperluasan akses produk pasar modal di daerah-daerah.

“Kami juga mendorong industri pasar modal mengikuti perkembangan teknologi digital agar dapat bersaing dengan negara-negara lain, karena teknologi menjadikan proses perizinan dan transaksi menjadi lebih cepat, efisien, mudah dan transparan serta jangkauan yang lebih luas,” terang Wimboh.

Sementara itu Menko Perekonomian RI, Darmin Nasution dalam kesempatan yang sama mendudukung upaya OJK dalam mewujudkan cita-cita menjadikan pasar modal Indonesia yang kuat.

” Pasar modal juga diharapkan berperan signifikan dalam mendukung pembiayaan pembangunan, menjaga stabilitas sistem keuangan, maupun meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Tercacat hingga 19 Agustus 2019, total penghimpunan dana melalui penawaran umum di pasar modal telah mencapai Rp112,4 triliun dari 104 penawaran umum, dengan 29 di antaranya adalah emiten saham baru. 

Sementara total pengelolaan produk investasi telah mencapai Rp805 triliun, tumbuh 7,6 persen.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER