Jumat, 26 April, 2024

Insiden Papua, PA GMNI Jaksel: Negara Harus Temukan Treatment yang Tepat

MONITOR, Jakarta – Insiden yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Malang hingga menimbulkan reaksi di Manokwari, Papua Barat terus menjadi perhatian publik.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Alumni GMNI Jakarta Selatan, Tri Handono (Aldon) misalnya. Ia mengatakan bahwa negara harus menemukan treatment yang tepat dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang dapat mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa, bila dibiarkan berlaru-larut.

“Tindakan rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Malang harus mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab, jika tidak akan berimbas dengan koyaknya persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa,” kata Aldon saat dihubungi, di Jakarta, Rabu (21/8).

Sementara itu, Aldon mendesak agar aparat penegak hukum bertindak tegas terhadap oknum aparat maupun organisasi masyarakat (Ormas) yang diduga bersikap reaksioner hingga memantik insiden tersebut.

- Advertisement -

Tidak hanya itu, ia juga meminta insiden dugaan pembuangan bendera Merah Putih yang terjadi di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, agar diusut secara tuntas.

“Perlakukan rasisme yang dilakukan oknum aparat dan juga Ormas secara reaksioner harus di tindak secara tegas dan tuntas oleh aparat penegak hukum tanpa pandang bulu,” tuturnya.

“Bahwa ada peristiwa dugaan pembuangan bendera Merah Putih di Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya, pelakunya harus di hukum juga, agar peristiwa serupa tidak terulang di tempat lain,” lanjut dia.

Aldon mengkhawatirkan, jika penegakan hukum dalam insisden ini tidak dilakukan, akan menjadi presden buruk bagi bangsa ini kedepannya.

“Tidak bisa di pungkiri bahwa ada pihak-pihak yang memanfaatkan peristiwa rasisme di Surabaya ini untuk kepentingan pribadi. Agar tidak meluas, maka kami berharap Presiden turun tangan untuk menenangkan saudara-saudara kita di tanah Papua,”tukasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER