Ustadz Abdul Somad (net)
MONITOR, Jakarta – Nama penceramah kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) ramai diperbincangkan setelah video miliknya beredar yang berisikan ceramah agama tentang salib dan patung.
Ia pun mengaku heran mengapa ceramahnya itu baru dipersoalkan oleh banyak orang saat ini. Padahal, kata UAS, video ceramah itu dibuat sudah tiga tahun yang lalu.
UAS pun menegaskan dirinya tak punya tendensi apapun untuk merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kenapa diviralkan sekarang, kenapa dituntut sekarang? Saya hanya serahkan ke allah SWT. Sebagai warga negara yang baik, saya tidak akan lari, saya tak akan mengadu, saya tak akan takut, karena saya tak merasa salah dan saya tak ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” kata UAS dalam video klarifikasi terbarunya yang diunggah dalam akun resmi sosial media Youtube milik FSRMM TV pada Minggu (18/8).
Terkait video yang beredar, ia menjelaskan bahwa substansi ceramahnya itu hanya sekadar menjawab pertanyaan dari salah satu jemaah dan bukan untuk merusak hubungan antarumat beragama di Indonesia.
“Itu saya menjawab pertanyaan, bukan saya membuat-buat untuk merusak hubungan. Ini perlu dipahami,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan, subtansi ceramah tersebut hanya untuk menjawab pertanyaan dari jamaah tentang patung dan kedudukan Nabi Isa AS yang tertera dalam Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW.
“Itu pengajian di dalam masjid tertutup, bukan di stadion. Bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV. Tapi untuk internal umat Islam menjelaskan pertanyaan tentang patung dan tentang kedudukan nabi Isa AS untuk orang Islam dalam Alquran dan sunnah Nabi Muhammad SAW,” terangnya.
MONITOR, Jakarta - Komisi X DPR RI menghormati proses konstitusional yang sedang berjalan di Mahkamah…
MONITOR, Jakarta - Sepanjang tahun ini Indonesia didera rentetan bencana ekologis yang kian ekstrem, dari…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengatakan, Partai…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bireuen telah mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa sekitar 7…
MONITOR, Jakarta - Guru honorer patut menyambut gembira rencana kenaikan insentif sebesar Rp100 ribu per…
MONITOR, Jakarta - Tim gabungan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh dan Kemenag Kabupaten Bireuen…