Sabtu, 27 April, 2024

Sekda dan Ketua MUI Jakarta Diusulkan jadi Cawagub Alternatif

MONITOR, Jakarta – Berlarutnya proses pemilihan wakil gubernur (pilwagub) DKI, menjadi obrolan menarik bagi masyarakat Ibukota. Pasalnya, Pilwagub DKI yang bisa dikatakan sangat sederhana dan bisa dilakukan dengan cepat, kenyataannya hingga saat ini belum juga kelar.

“Pilwagub DKI ini dari kacamata saya persoalan yang mudah. Tapi ini kok jadi dipersulit seperti ini. Saya melihat ada ketidakcocokan dari Gerindra dan PKS dengan dua nama yang diusulkan untuk dipilih jadi Wagub yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto,” ujar anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Golkar, Zainuddin, dalam keterangan tertulisnya kepada MONITOR, Kamis (15/8).

Politisi senior partai Golkar ini menduga, ada skenario yang dimainkan agar proses pemilihan wagub dilakukan oleh dewan yang baru saja terpilih di Pileg 2019 atau anggota dewan baru periode 2019-2024.

Padahal kata Zainuddin, dengan kompleknya persoalan Ibukota, kehadiran Wagub ini akan sangat membatu sekali tugas-tugas Gubernur dalam melakukan percepatan pembangunan.

- Advertisement -

“Kasihan Gubernur dibiarkan sendiri memimpin Jakarta yang sarat problem sosial dan problem pembangunan,” ungkapnya.

Oleh karenanya, dikatakan tokoh Betawi ini, apabila Gerindra dan PKS merasa ada ketidakcocokan dengan dua cawagub yang sudah disodorkan kemeja dewan, bisa ditarik kembali dengan mengusulkan dua nama calon baru.

“Saya kira putra Betawi bisa dijadikan calon alternatif apabila Gerindra dan PKS menarik dua cawagub dengan mengantikan cawagub baru,” usul Zainuddin.

“Jangan udah gak bisa kompromi soal wagub kemudian berkeras membiarkan posisi wagub kosong. Dan itu cermin ketidak dewasaan berpolitik,” sambungnya.

Dikatakannya, dua putra Betawi yang dimaksud adalah Sekertaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Saifullah dan Ketua MUI Jakarta KH. Munahar Mukhtar.

“Saya kira Sekda DKI Saifullah dan Ketua MUI Jakarta KH. Munahar Mukhtar layak untuk dipertimbangkan sebagai cawagub. Ke dua tokoh ini saya kira tidak perlu diragukan kapasitas dan integritasnya untuk bersama Gubernur membangun Jakarta ke depan lebih baik,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER