MONITOR, Jakarta – Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Nasdem Jhony G Plate mengatakan, komunikasi di internal koalisi Indonesia kerja (KIK) terkait dengan paket kursi pimpinan MPR RI masih berjalan baik.
“Di KIK (komunikasi,red) berjalan dengan baik, kita komunikasi, masih panjang, kan tidak perlu harus buru-buru (memutuskannya), saat ini presiden juga sedang menyiapkan kabinetnya,” kata Jhony kepada wartawan, di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (12/8).
Menurut dia, saat ini partai politik (Parpol) juga sedang fokus menyiapkan pimpinan-pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan alat kelengkapan dewan (AKD) di seluruh Indonesia.
“Partai politik juga lagi sibuk-sibuknya menyiapkan pimpinan-pimpinan DPRD di seluruh Indonesia, termasuk alat kelengkapan dewan (AKD) baik di provinsi maupun kabupaten kota,”ucapnya.
Termasuk, imbuhnya, mengenai persiapan yang diperlukan terkait dengan pembekalan bagi anggota DPR terpilih di Lemhanas. “Sedangkan terkait itu (kursi pimpinan MPR,red) masih ada waktu, dan tunggu saja nanti ya,” ucap Jhony.
Sementara itu, apakah figur paket pimpinan MPR nantinya akan melalui musyawarah mufakat di internal koalisi?. Anggota Komisi XI DPR itu menegaskan bahwa partai koalisi Jokowi-Ma’ruf sudah bersepakat untuk solid, yang nanti bersama dengan DPD untuk membentuk formasi yang kuat.
“Saat ini paketnya itu KIK di MPR 349 kursi. Sedangkan mayoritas di MPR 356 kursi. masih kurang 7, dan kami mempunyai banyak sahabat di DPD. Karenanya, kalau kami membentuk paketnya, pasti paketnya kuat dan potensi kemenangannya sangat besar,” paparnya.
Menurut dia, jika paket yang disodorkan nanti paketnya sangat kuat, artinya sudah mendapat persetujuan di internal partai masing-masing. Maka, kemungkinan terjadinya voting tidak perlu ada dalam perebutan kursi MPR, termasuk ketua lembaga pemusyawaratan rakyat tersebut.
“Ya (cukup) musyawarah aja untuk menetapkan paketnya. Kami sepakatnya, sementara menyerahkan pada partai-partai koalisi untuk menunjuk siapa calon di pimpinan MPR. Dan itu nanti kami akan bicarakan di tingkat pimpinan partai dan akan diimplementasikan oleh pimpinan fraksi di MPR. Kalau dari Nasdem sendiri sudah sepakati kami cukup menyiapkan salah satu pimpinan MPR. tidak perlu ketuanya,”ungkapnya.
“(Mengenai) ketua (MPR) nya kami percayakan pada salah satu dari rekan koalisi nanti yang sudah berpengalaman, di dalam figur yang berpengalaman dalam memimpin MPR. karena MPR berikutnya tidak saja sebagai lembaga politik biasa. Tapi dia akan menjadi satu lembaga politik yang strategis,” pungkas Jhony.