EKONOMI

Potensi kedelai di Indonesia Terus Didorong

MONITOR, Jakarta – Potensi kedelai di Indonesia harus terus didorong karena kedelai lokal Indonesia memiliki kualitas dan nilai gizi yang lebih tinggi.

Petani dibeberapa daerah masih antusias menanam kedelai karena kebutuhan kedelai tidak pernah berkurang.

Di beberapa wilayah saat ini sedang memasuki musim panen kedelai. Salah satunya di Sumatera Utara pada hari jumat (2/8) lalu di Desa Banyumas Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat dilaksanakan panen kedelai bersama untuk kedelai Varietas Devon I seluas 1 Hektar bersama Direktur Aneka Kacang dan Umbi, Balai Litbangtan Sumatera Utara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Langkat, Dandim 0203 Langkat, BPSB, Peneliti, Penyuluh serta petani penangkar benih kedelai.

Menurut Direktur Akabi Amiruddin Pohan, pemerintah mendukung penuh upaya peningkatan produksi kedelai. Secara nasional, di tahun 2019 ini kami alokasikan bantuan budidaya kedelai seluas 1 juta hektar. Ini membuktikan bahwa kami berkomitmen mewujudkan swasembada kedelai.

“Kalau produksi kedelai kita melimpah, kita tidak akan ketergantungan lagi ke negara lain,” tegas Amirudin.

Sebagai langkah konkrit, seperti di lokasi Desa Banyumas ini kami siapkan bantuan benih unggul kedelai bersertifikat seluas 6 hektar, dengan varietas masing-masing Devon I seluas 2 hektar, Anjasmoro 2 hektar dan Dega 2 hektar. Pengawalan juga dilakukan BPTP Sumut untuk produksi benih sumber dan mengembangkan kemampuan calon penangkar benih kedelai, jelasnya.

Di tempat yang sama, Bunyamin selaku ketua kelompok tani penangkar petani menyampaikan produktivitas yang dihasilkan saat ini mencapai rata-rata 0,7 ton/ha dengan harga jual benih Rp. 12.000/Kg.

“Terima kasih kami sampaikan kepada pemerintah yang telah melakukan pendampingan, namun kami juga berharap setelah ini pemerintah ikut membantu akses pemasaran hasil benih kedelainya,” tambah Bunyamin.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Langkat Nasiruddin menyampaikan kurun waktu lima tahun terakhir minat petani untuk bertanam kedelai menurun, hal ini disebabkan masalah harga jual yang menurun.

“Namun saya optimis melalui kegiatan serta bantuan benih ini dapat membangkitkan kembali semangat petani untuk melakukan budidaya kedelai sehingga kedelai dapat kembali menjadi komoditas primadona,” pungkas Nasiruddin.

Recent Posts

DPR Sebut Langkah Pemerintah Tangani 200 Penunggak Pajak Besar Sebagai Sinyal Positif Keadilan

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah menyambut baik langkah tegas Pemerintah…

16 menit yang lalu

Kolaborasi dengan Dewa Motor, Maxim Beri Subsidi Suku Cadang untuk Mitra Pengemudi

MONITOR, Jakarta - Perusahaan e-hailing terkemuka Maxim mengumumkan kerja sama strategis dengan Dewa Motor untuk…

1 jam yang lalu

1.182 Mahasiswa Lintas Agama Turut Serta dalam Akminas 2025

MONITOR, Jakarta - Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam menggelar Akademi Kepemimpinan Mahasiswa Nasional (AKMINAS) 2025…

2 jam yang lalu

Kemenag Umumkan Hilal Awal Rabiul Akhir 1447 H Berhasil Terekam di Ketinggian Terendah

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) mengumumkan keberhasilan rukyatulhilal penentuan awal Rabiul Akhir 1447 H…

3 jam yang lalu

Wakapolda Sulteng Bagikan SIM Gratis di Majelis Taklim Datokarama

MONITOR, Palu - Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah (Wakapolda Sulteng), Dr. Helmi Kwarta Kusuma…

4 jam yang lalu

Saudi National Day 95, Menag Apresiasi Visi 2030 Arab Saudi

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengapresiasi kemajuan pembangunan di Arab Saudi dengan…

4 jam yang lalu