Jumat, 26 April, 2024

Fahri Hamzah Kenang Nasihat Penting Mbah Moen ‘Jaga Agama dan Jaga Negara’

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengenang sosok ulama kharismatik pemilik Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. 

Ia mengungkapkan dalam pertemuannya dengan Mbah Moen ketika berkunjung ke pondok pesantren beberapa waktu silam, banyak mendapat nasihat tentang keumatan dan kebangsaan yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.

“Jaga Agama Jaga Negara” adalah pesan terakhir Mbah Moen yang paling berkesan pada saya, ” kata Fahri dalam pesan singkatnya menanggapi wafatnya Mbah Moen di Makkah pada usia 90 tahun, Selasa (6/8).

Dikatakan Fahri, secara pribadi dirinya sering mendapat nasihat-nasihat dari Mbah Moen, terlebih ketika masih menjadi anggota MPR transisi dari PPP pasca reformasi.

- Advertisement -

“Dan terakhir saya bertemu di pernikahan anaknya Ibu Khofifah di Surabaya, sementara di Makkah ini baru mau merencanakan silaturahmi tapi Allah memanggilnya lebih dulu,” ungkap Ketua Pengawas Haji DPR yang saat ini berada di Makkah.

Dalam kesempata ini pun, ia mengungkapkan rasa berbela sungkawa atas kepergian ulama besar di Indonesia tersebut. Semoga Allah SWT menerima segala amal dan jasa beliau bagi umat, bangsa, dan negara.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Bangsa ini kehilangan seorang ulama kharismatik nasional, KH Maimoen Zubair. Semoga kita dapat meneruskan cita-cita mulianya. Amin YRA. Selamat jalan Mbah Moen, kami semua pasti menyusulmu,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Kyai Haji Maimun Zubair (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 28 Oktober 1928 – meninggal di Mekkah, 06 Agustus 2019 pada umur 90 tahun) adalah seorang ulama dan politikus Indonesia.

Mbah Moen begitu ia akrab disapa, merupakan Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat.

Almarhum pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya.

Tapi rupanya tenaga dan pikiran ia masih dibutuhkan oleh negara sehingga ia diangkat menjadi anggota MPR RI utusan Jawa Tengah selama tiga periode.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER