PERTANIAN

Kementan Komitmen Beri Bantuan Alsintan Pascapanen untuk Petani

MONITOR, Jakarta – Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan, Gatut Sumbogodjati mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) terus memberikan bantuan berupa alat mesin pertanian (alsintan) sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan produksi dan nilai jual produk tanaman pangan.

Pemerintah pun sangat ketat melakukan pengawasan agar penggunaan bantuan tersebut benar-benar optimal.

“Bantuan yang diberikan merupakan bentuk kepeduliaan pemerintah agar produk tanaman pangan khususnya gabah atau beras, jagung, kedelai semakin berkualitas sesuai standar yang berlaku sehingga petani dapat memperoleh harga yang lebih layak. Oleh sebab itu bantuan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dan berkelanjutan,” demikian dikatakan Gatut saat melakukan pengawalan, pemantauan dan percepatan serta penandatanganan kerjasama bantuan pemerintah di antaranya berupa dryer dengan kelompok tani/gabungan kelompok tani di Kabupaten Sleman. Kegiatan pengawalan ini pun berlanjut ke Kabupaten Sragen, Karanganyar, Kudus dan Pemalang.

Gatut menegaskan kepercayaan pemerintah kepada penerima bantuan harus dilaksanakan dengan tanggungjawab penuh. Hal ini mengingat bahwa uang yang digunakan bersumber dari anggaran pemerintah, setiap rupiah yang dikeluarkan harus dipertanggungjawabkan.

“Tahun 2019 ini, Kementan mengalokasikan alsintan vertical dryer sebanyak 131 unit, Dryer Ultra Violet sebanyak 135 unit dan Rice Milling Unit (RMU, red) sebanyak 75 unit,” sebutnya.

Di Provinsi DIY sendiri tahun ini akan mendapat bantuan 1 Unit Dryer Ultra Violet untuk kabupaten Gunung Kidul dan 2 unit RMU di kabupaten Sleman dan Bantul. Untuk Provinsi Jawa Tengah dialokasikan SP3T 6 unit, Vertical Dryer padi 5 unit, Vertical Dryer jagung 1 unit, RMU 3 unit dan dryer UV 35 unit.

“Seperti kita ketahui pengeringan ini akan dapat mengefisenkan waktu dan memberi nilai tambah bagi harga jual gabah petani. Dengan adanya mekanisasi ini resiko pengeringan dengan cara alami dapat kita minimalisir,” beber Gatut.

Khusus untuk provinsi DIY tahun 2019, sambung Gatut, Kementan mengalokasikan juga unit kegiatan Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) di Kabupaten Sleman berupa 1 unit RMU, 1 unit Dryer, serta 1 unit combine harvester. Harapannya melalui bantuan tersebut tidak ada lagi cerita gabah rusak ketika musim hujan karena tidak ada mesin pengering atau harga jatuh karena panen raya bisa berkurang.

“Dengan adanya paket sarana ini lembaga tani bisa memproduksi beras kemasan dengan label yang khas sesuai dengan kearifan lokal setempat yang bisa memberikan nilai plus bagi produk yang dipasarkan,” pungkas Gatut.

Recent Posts

Kemenag Minta PIHK Jamin Perlindungan Kesehatan Jemaah Haji Khusus 2025

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama menegaskan komitmennya untuk memperketat layanan ibadah bagi Jemaah Haji Khusus…

4 menit yang lalu

Jadi Tuan Rumah Parlemen OKI, DPR Akan Bawa Isu Palestina dan Partisipasi Perempuan

MONITOR, Jakarta - DPR RI akan menjadi tuan rumah Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the…

4 jam yang lalu

DPR Dorong Pemerintah Proaktif Jadi Juru Damai di Konflik India-Pakistan, Momennya Tepat

MONITOR, Jakarta - Eskalasi konflik antara India dan Pakistan menimbulkan kekhawatiran berbagai negara di dunia,…

5 jam yang lalu

Menteri UMKM Ajak Wisudawan Trisakti Jadi Generasi Wirausaha yang Inspiratif

MONITOR, Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak para wisudawan…

6 jam yang lalu

Soroti Kasus Anak Bakar Rumah Warga Karena Terinspirasi Film, Puan Dorong Penguatan Pengawasan Konten Digital

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa pembakaran 13…

9 jam yang lalu

Kementerian UMKM Gandeng YDBA Gelar ToT Lembaga Inkubator Wujudkan Ekosistem Wirausaha Inklusif

MONITOR, Jakarta - Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bersama Yayasan Dharma Bakti Astra…

10 jam yang lalu