MONITOR, Jakarta – Mengomentari peristiwa kick dan dilanjutkan dengan keluarnya minyak pada anjungan YY PHE ONWJ, Direktur Eksekutif Energi Watch, Mamit Setiawan menuturkan, PT Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tengah tertimpa musibah sudah sepatutnya dibela oleh masyarakat.
“PT Pertamina sebagai perusahaan milik negara sudah sepatutnya kita jaga dan kita bela, yang terkena musibah ini perusahaan nasional, bukan perusahaan asing atau aseng,” tutur Mamit dalam keterangan tertulis, Kamis (1/8).
Menurutnya, saat ini Pertamina tengah berusaha keras menangani musibah, mulai dari mempersiapkan rig untuk segera dilakukan pengeboran relief well, hingga menggunakan jasa dari Boot&Coots yang mempunyai pengalaman saat peristiwa oil spill teluk Mexico.
“Yakinlah,bahwa PT Pertamina pasti akan menyelesaikan semua dampak yang terjadi akibat musibah ini baik itu dari sisi lingkungan maupun ekonomi masyarakat sekitar yang terdampak. Janganlah PT Pertamina di ganggu terlebih dahulu oleh tuntutan-tuntutan akibat musibah ini. Bahkan akan memperkarakan PT Pertamina sampai ke dunia internasional,” tandas Mamit.
Di sisi lain, lanjut dia, untuk menangani agar limbah minyak mentah tidak terus melebar dan menyebar ke pesisir pantai telah dilakukan, PT Pertamina memastikan sekecil mungkin dampak lingkungan yang terjadi, hal itu terbukti PT Pertamina telah menyiapkan 32 kapal oil spill kombat serta untuk patroli dan fire fighting, Pertamina membutuhkan 12.000 meter oil boom offshore, 3000 meter oil boom shoreline serta 700 m fishnet di pesisisr pantau terdampak.
“Biarkan PT Pertamina berkonsentrasi untuk menanggulangi musibah ini terlebih dahulu sampai semuanya selesai. Janganlah para politikus menggunakan musibah ini untuk menaikan pamor mereka. Berikan kesempatan kepada PT Pertamina, baru setelah itu kita bicara soal investigasi dan kompensasi terhadap yang terdampak,” pungkasnya.