Sabtu, 27 April, 2024

Fahri Hamzah: Indonesia-AS Miliki Kemiripan Dalam Menjalankan Sistem Demokrasi

MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Fahri Hamzah berpandangan bahwa sistem demokrasi Indonesia memiliki banyak kemiripan dengan Amerika Serikat (AS). Salah satunya, dalam sistem pemerintahan yang menganut sistem presidensial.

Bedanya, sambung dia, hanya terletak pada sistem negara dan banyaknya partai politik di Indonesia.

“Memang demokrasi Indonesia lebih banyak kemiripannya dengan sistem demokrasi Amerika. Meski mereka negara federal dan kita negara kesatuan, tetapi sistemnya kan presidensial. Kita ini partainya lebih banyak sementara mereka kan partainya hanya dua,” kata Fahri kepada wartawan saat mendampingi Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Delegasi Kongres Amerika Serikat House Democracy Partnership (HDP) yang dipimpin oleh Anggota Kongres Amerika Serikat David Price, di Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Rabu (31/7).

“Sehingga kita bisa bilang bahwa mengelola politik di Indonesia ini kadang-kadang bisa dibilang lebih rumit daripada mengelola politik di Amerika,” tambahnya.

- Advertisement -

Tidak hanya kesamaan pada sistem dalam pengelolaan negara, Fahri juga mengatakan terdapat pula kesamaan Indonesia-AS dalam mengelola parlemen, yaitu sistem dua kamar atau yang lebih dikenal dengan sistem bikameral.

“Bagaimana mereka mengelola politik sehari-hari itu rada mirip, tetapi mereka kongresnya lebih kuat daripada kita. Mereka memang bikameral, kita ini baru satu kamar yang kuat, tapi kekuatan mereka betul-betul kuat,” imbuh politikus PKS itu.

Sementara itu, terkait hubungan Bilateral antara parlemen Indonesia-AS, Fahri menegaskan perlunya dilakukan guna menjawab tantangan global ke depan.

“Kita (Indonesia) bisa bicara isu-isu demokrasi karena menjadi negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, juga kita bisa bicara isu-isu terkait Islam karena kita negara dengan komunitas Muslim terbesar se-dunia. Mereka perlu partner, kita semua menyampaikan bahwa Indonesia-Amerika dapat berpartner dalam menjawab tantangan global,” papar salah satu inisitor GARBI tersebut.

Menurut dia, hingga saat ini kerja sama antar parlemen Indonesia-AS sudah berjalan dengan rutin. Bahkan menurut politisi dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, tingkat kerja samanya sudah turun hingga ke tingkat staf peneliti di Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI.

“Mereka rutin mengadakan asistensi, ada training di sini dan di sana. Ini dalam rangka proyek Modernisasi Parlemen yang kita rancang. HDP ini juga termasuk lembaga yang membantu Modernisasi Parlemen diseluruh dunia,” pungkas Fahri.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER