MONITOR, Purwokerto – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Kementerian Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan 300 wirausaha muda dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Jawa Tengah memperoleh dana bergulir LPDB – KUMKM untuk pengembangan kewirausahaan. Demikian disampaikan Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto dalam acara Sosialisasi Terkait Pemberian Pinjaman Kepada Wirausaha Pemula dengan Universitas Jendral Soedirman, Purwokerto, Kamis (25/7).
Turut hadir dalam acara tersebut, Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Iman Pribadi, Rektor Unsoed Prof. Dr Suwarto MS, Ketua LPPM Unsoed Prof. Dr. Rifda Naufalin, M.P, perwakilan dari Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Aruman, perwakilan dari Deputi Bidang Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Bony Suganda, Direktur Koperasi Karya Utama Nusantara (KOPKUN) Institude Firdaus Putra, serta mahasiswa dan alumni Unsoed. Hadir juga binaan inkubator Unsoed, mitra koperasi dan BPR di Kabupaten Banyumas dan Purwokerto.
“Dana yang digulirkan LPDB ke Unsoed diharapkan dapat menjadi pioner bagi perguruan-perguruan tinggi di Indonesia dalam mencetak para enterpreneur muda. Dana bergulir merupakan hak masyarakat Indonesia, karena sumber dana berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” kata Krisdianto.
Mahasiswa Unsoed yang merupakan bagian dari masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan dana tersebut guna pengembangan usaha dan meningkatkan kesejahteraan. Unsoed yang telah melahirkan banyak wirausaha muda memiliki berbagai inovasi pendampingan inkubator bisnis. “Oleh karenanya, program ini penting bagi mahasiswa di tengah perkembangan jaman dan persaingan lapangan pekerjaan yang sangat sempit,” terangnya.
Untuk memudahkan penyaluran perkuatan permodalan dana bergulir kepada para wirausaha muda di Unsoed yang terdiri dari para mahasiswa dan alumni, LPDB-KUMKM menjalin kerjasama dengan koperasi Unsoed dan inkubator bisnis yang ada. Bahkan, apabila terdapat kendala terkait pengajuan pinjaman ke LPDB misalnya ijin kelembagaan usaha yang syaratnya minimal 2 tahun, LPDB telah menjalin kerjasama dengan lembaga perantara yang terdiri dari Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jateng, BPR/BPRS, Koperasi/Koperasi Syariah dan lembaga penjamin di Purwokerto dan Banyumas.
“Dengan strategi yang demikian, maka diharapkan tak ada kendala teknis dalam mengakses dana bergulir LPDB oleh para enterpreneur muda Unsoed dan masyarakat yang ada di Purwokerto dan Banyumas,” ujar Krisdianto.
Selain melakukan sosialisasi tentang dana bergulir LPDB-KUMKM, Krisdianto juga menerangkan kepada para wirausaha muda, bahwa kunci sukses berwirausaha adalah mentalitas diri. Selainnya hanya pelengkap saja seperti permodalan. Krisdianto juga menyarankan agar para wirausaha muda harus memiliki prospek bisnis yang maju dan berkelanjutan. “Banyaknya kegagalan pelaku bisnis dikarenakan tidak memiliki visi-visi yang demikian,” tutup Krisdianto.
Sementara itu Rektor Unsoed Prof. Dr Suwarto MS, mengucapkan terimakasih kepada LPDB yang telah mendukung pengembangan kewirausahaan di kampus Unsoed dalam bentuk perkuatan permodalan dana bergulir. Ia menyakini dengan adanya kemitraan itu akan mendorong semangat kewirausahaan di civitas akademika Unsoed.
Diakui oleh Suwarto, secara rasio dalam menciptakan para enterpreneur, Indonesia masih kalah jauh dengan negara Asia Tenggara lainya dengan jumlah 3,1 %. Sementara Malaysia 5 % dan Singapura 7 %. Namun Suwarto menyakini, dengan kemitraan LPDB dengan Unsoed akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam mencetak para wirausaha baru. Berbagai strategi, baik dalam pengembangan inovasi, networking dan riset, diharapkan program ini akan berkontribusi dalam mencetak 8,6 juta wirausaha baru dari jumlah wirausaha baru sekarang yang berjumlah 4 juta,” pungkas Suwarto.