MONITOR, Jakarta – Memasuki musim kemarau, sejumlah daerah di Indonesia telah mengalami kekeringan. Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya telah menginstruksikan jajarannya untuk memantau persediaan air bersih.
Jokowi juga mengantisipasi agar di musim ini, petani di daerah tidak mengalami kegagalan panen.
“Saya meminta dilakukan pemantauan suplai air, baik air bersih maupun untuk pertanian, agar pasokan air terjaga dan risiko gagal panen bisa kita hindari,” kata Jokowi belum lama ini kepada wartawan.
“Kalau perlu kita lakukan modifikasi cuaca, dan membangun sumur-sumur bor,” tambahnya.
Orang nomor wahid di negeri ini mengatakan, dirinya juga telah meminta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk memantau dan mengendalikan potensi titik-titik panas yang ada.
“Saya berharap agar kebakaran hutan, kebakaran lahan gambut bisa kita antisipasi dan kita hindari,” ucapnya tegas.
Diketahui, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), puncak musim kemarau akan terjadi di bulan Agustus sampai September.
Beberapa daerah di Indonesia sudah mengalami keadaan tanpa hujan dengan rentang waktu yang dari 21, 31, sampai 61 hari. Ini terjadi di beberapa provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Bali, NTB, dan NTT.