Kamis, 25 April, 2024

Tokoh Minang: Perlu Figur Gubernur Sumbar yang Pandai Melobi Pusat

MONITOR, Jakarta – Praktisi dan Tokoh Minang Sukri Bey mengatakan bahwa Sumatera Barat (Sumbar) memiliki Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp5 Triliun, dan itu pun 70 persennya sudah habis untuk belanja pegawai saja.

“Nah, bagaimana biar bisa membangun kalau anggaran minim begini?, mesti ada sosok yang punya akses ke pemerintah pusat, dia mengerti bagaimana menggaet dana pusat ataupun sumber dana lainnya sehingga Sumbar membangun tidak lagi mengandalkan APBD belaka,” kata Sukri dalam acara Halal Bihalal Keluarga Besar Minangkabau World Foundation (MWF) yang mengusung tema “Melalui Semangat Silaturahmi MWF kita Tingkatkan Kepedulian bagi Ranah dan Rantau”, di Gedung Gunawarman 30 Kebayoran Baru Jakarta. Minggu (14/7).

“Dan saya lihat yang cocok ke gubernur Sumbar adalah orang yang punya link dengan pusat. Gubernur Sumbar harus pandai melobi pusat. Dialah Bapak Donny Moenek,” tambahnya.

Lebih lanjut Syukri yang merupakan pendiri MWF, dalam sambutannya menyebutkan  bahwa MWF cukup eksis saat ini, bahkan sudah memiliki kantor selain di  Gunawarman 30 juga ada kantor di Khatib Sulaiman Padang.

- Advertisement -

“Salah satu terobosan kami adalah mendorong produk-produk Sumatera Barat mampu bersaing di tingkat Internasional salah satunya dengan mencantumkan label halal food,” ujarnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala BPKD Provinsi DKI Jakarta ini mengatakan bahwa ada tokoh minang tingkat Nasional yang prestasinya bagus. 

“Dia pernah jadi Dirjen Keuangan Daerah, sekarang Sekjen DPD RI.  Pernah pula jadi PJ Gubernur Sumbar. Ini prestasi yang membanggakan kita,” sebut dia.

Sementara itu, Sekjen DPD RI selaku tokoh minang perantauan Reydonnyzar Moenek  menyampaikan rasa terima kasihnya atas undangan dari MWF.

“Saya menaruh hormat dan bangga pada seluruh pengurus dan anggota MWF yang kendati belum genap berusia dua tahun namun telah banyak berbuat untuk Sumatera Barat, terutama dalam menggalang kekuatan rantau untuk Nagari,” ucapnya.

Pria yang pernah menjabat Pj Gubernur Sumbar 2015 ini lebih jauh menyebutkan bahwa tantangan Sumbar ke depan adalah leadership.

“Jadi benar kata Pak Syukri. Tanpa bermaksud apa-apa, kami sewaktu jabat Pj Gubernur melakukan langkah koordinatif untuk percepatan pembebasan tanah dari Sicicin sampai Malalak. Saya koordinasi langsung dengan Menteri terkait, alhamdulillah selesai,” terang dia.

“Kami juga hadirkan PSSI, Persatuan Sumando Seluruh Indonesia, untuk memeriahkan peresmian Kawasan Mandeh. Saya bahkan telpon langsung Mensesneg Pratikno untuk meyakinkan Bapak Presiden hadir dalam peresmian Kawasan Mandeh menjadi Kawasan Wisata Andalan Sumatera Barat,” papar Donny.

Menurut Sekjen DPD RI yang akrab dengan wartawan ini bahwa semua pemerintah provinsi memiliki potensi pajak yang signifikan.

“Di sini perlu keberanian, contoh untuk penyelesaian Masjid Raya Sumbar, saya carikan solusi untuk percepatan pembangunannya, saya tak malu-malu melobi sejumlah gubernur demi pembangunan Sumbar tapi saya akan malu bila yang saya lakukan hanya untuk kepentingan pribadi,” pungkas Donny.

Turut hadir dalam acara bergengsi ini, Ketua Dewan Pengurus MWF, Revri Aroes. Wakil Ketua Dewan Pembina MWF Budi Mitra.Sekjen MWF Syahrudin. Wakil Sekjen MWF Iqbal, dan Wakil Walikota Payakumbuh H. Erwin Yunaz SE, MM. 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER