Jumat, 29 Maret, 2024

Forum Satu Bangsa: Jokowi dan Prabowo Negarawan Sejati

MONITOR, Jakarta – Presiden terpilih Jokowi dan capres 02 Prabowo Subianto bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta. Sabtu (13/7/2019).

Menurut Jokowi, pertemuan antara dirinya dan Prabowo adalah tanda bahwa suhu politik tak lagi memanas. Ia bahkan meminta agar para pendukung juga saling bergendengan tangan.

“Tak ada lagi 01 atau 02. Tidak ada lagi cebong tidak ada lagi kampret. Yang ada adalah Garuda Pancasila,” ujar Jokowi di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7).

Hal senada juga diungkapkan Prabowo, ia menegaskan bahwa kompetisi pilpres telah berakhir. Menurutnya, silaturahmi perlu dilakukan. “Tak ada cebong, tak ada kampret. Semua merah putih,” ungkap Prabowo.

- Advertisement -

Menyikapi pertemuan penting tersebut, Ketua Umum Forum Satu Bangsa, Hery Haryanto Azumi mengatakan pihaknya menyambut baik dan turut bergembira atas terjadinya pertemuan ini, karena mengindikasikan beberapa hal positif bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

“Pertama, pertemuan ini menunjukkan bahwa Jokowi dan Prabowo adalah negarawan sejati. Terlepas kerasnya kompetisi di Pilpres keduanya memiliki komitmen yang sama kuat terhadap Bangsa dan Negara. Beliau berdua tidak membiarkan terlalu lama rakyat terbelah sebagai dampak dari kompetisi politik tersebut,” katanya dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (13/7/2019).

Kedua, menurut Hery pertemuan di lapangan tersebut memberikan pesan yang sangat kuat kepada publik bahwa kita harus bersatu dan bekerja sama untuk meneruskan pembangunan untuk kemajuan Bangsa Indonesia. “Ketika bicara masalah bangsa dan negara, semua menyatakan kesiapannya untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Seluruh enerji bangsa harus didedikasikan untuk kemajuan dan keunggulan,” tambahnya.

Ketiga, kepada dunia internasional ditunjukkan bahwa Indonesia adalah contoh demokrasi yang sudah mature dan dapat menjadi contoh bagi negara-negara demokrasi lainnya, khusus negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia. Juga memberikan pesan yang kuat bahwa Islam dan Demokrasi dapat berjalan beriringan.

FSB lanjut tokoh muda NU itu berharap agar pertemuan dapat menjadi kondisi bagi terciptanya kedamaian dan ketenangan di kalangan masyarakat Indonesia. Dengan ketenangan dan kedamaian, rakyat dapat bekerja lebih produktif dan pemerintah dapat memaksimalkan pencapaian-pencapaian yang telah direncanakan.

“Hidup Indonesia, Terpujilah Para Pemimpinnya, Terberkatilah Negerinya, Makmurlah seluruh rakyatnya,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER