MONITOR, Tangsel – Puluhan mahasiswa Tangsel yang tergabung dalam Jaringan Indonesia Muda menggelar aksi demo di depan gedung PT. Unilever Indonesia, Jum’at (5/7) kemarin.
Mereka mendesak Pemerintah dan KLHK untuk mencabut izin PT. Unilever yang beroperasi di wilayah BSD City Kabupaten Tangerang.
Para mahasiswa membawa poster dengan tulisan penolakan terhadap keberadaan PT. Unilever. Mereka juga membawa alat pengeras suara dan spanduk. Aksi demo ini juga diwarnai dengan pembacaan sholawat oleh peserta aksi.
Dalam orasinya, Kordinator Lapangan Aksi Richad Teddy mengatakan, kehadiran PT. Unilever hanya untuk mencuri hasil bumi dan mengotori/mencemari lingkungan dengan sampah dan limbah di Indonesia.
“PT. Unilever adalah penjajah, kehadirannya di Indonesia hanya untuk mencuri hasil bumi. Selain itu juga merusak lingkungan bahkan mengusir penduduk karna pencemaran limbah yang telah turun temurun tinggal di daerah-daerah yang berdekatan dengan PT. Unilever” kata Richad.
Menurutnya, PT. Unilever sudah beroperasi sejak 1993. “Izin sudah diberikan, tapi sampai saat ini dari banyaknya progam tentang CSR dan pengolahan limbah yang di laksanakan tidak satupun yang berjalan sesuai harapan kita semua, progam-progam tersebut tidak berjalan seperti yang kita harapkan dan justru lama kelamaan masalah seperti limbah sampah plastik menjadi masalah utama di daerah-daerah. Ini pembohongan, kita dibodoh-bodohi,” ungkapnya.
Untuk itu, mereka mendesak dan menuntut Pemerintah dan KLHK untuk mencabut izin PT. Unilever serta memboikot produk-produknya.