MONITOR, Jakarta – Direktur Bina Haji Kementerian Agama (Kemenag) Khoirizi Dasir berharap agar para panitia penyelenggara ibadah Haji (PPIH) atau petugas haji non kloter agar dapat menanamkan kedisplinan dalam lubuk hati paling dalam sehingga memberikan pelayanan, pembinaan dan perlindungan kepada para tamu Allah (jemaah haji).
“Ketika niat sudah dicamkan di lubuk hati maka kita tidak akan lari daripada jemaah, lari dari persoalan, tapi kalau itu tidak dicamkan di lubuk hati kita, maka kita akan selalu menghindari dari persoalan,” kata Khoirizi, usai melepas 446 petugas, di Jakarta, Kamis (4/7).
Untuk diketahui, 446 petugas haji non kloter akan bertugas di Kantor Urusan Haji (KUH), daerah kerja (Daker) Madinah dan daerah kerja bandara.
Lebih lanjut, ketika ditanyakan mengenai kesiapan para petugas, Khorizi menyatakan rasa syukurnya karena petugas sudah dilatih untuk berdisiplin dan diharapkan dapat mengimplementasikan harapan yang diberikan oleh Menteri Agama, Dirjen PHU dan semua narasumber yang sudah membekali para petugas saat pembekalan.
“Begitu kita sampai harus langsung mempersiapkan diri, karena tanggal 6 Juli jam 10 kloter pertama Surabaya sudah mendarat di Madinah,” paparnya.
Tidak hanya itu, ia menambahkan bahwa 60 persen jamaah haji Indonesia masuk pada golongan lansia (berusia di atas 65 tahun) dan 54 persen perempuan.
“Ini semua adalah masalah yang akan dihadapi, tetapi jangan ini dianggap beban, justru jadikan tantangan sehingga teman-teman (petugas) bisa semangat untuk bekerja,” pungkasnya.
