MONITOR, Jakarta – Partai Amanat Nasional (PAN) akan menghadapi jalan terjal ketika ingin masuk koalisi partai politik pendukung pemerintah. Pasalnya, TKN Jokowi-Ma’ruf Amin meragukan loyalitas PAN ketika nanti bergabung.
Adalah Ketua DPP Partai NasDem, Irma Suryani, yang meragukan komitmen dari PAN yang sedang mempertimbangkan untuk masuk ke dalam koalisi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin.
Irma menyebut apabila melihat dari rekam jejak PAN pada periode lalu yang sempat diberi jatah satu kursi menteri, tapi di tengah jalan tak sepenuhnya mendukung penuh program pemerintah.
Irma pun memberi syarat ketika menyetujui masuknya PAN, mereka berjanji tak akan menjadi duri di dalam daging ketika masuk di dalam koalisi.
“Komitmennya harus jelas dulu dong. Sebab loyalitas itu dibutuhkan untuk membangun Indonesia ke depan. Jangan jadi duri di dalam daging,” ujar Irma.
Menurut dia, langkah pendekatan dari elite parpol itu patut diapresiasi, karena menunjukkan sikap kenegarawanan. Hal itu juga menunjukkan kepada seluruh lapisan masyarakat kalau situasi politik di Indonesia itu masih aman dan terkendali usai pemilu berlangsung.
“Yang pasti komitmennya untuk mendinginkan situasi yang kemarin panas. Dan alhamdulillah dengan begitu kita bisa bersama merajut persatuan dan kesatuan yang sempat terkoyak-koyak,” katanya.
Irma menyatakan, pihaknya selalu membuka diri kepada siapapun partai yang ingin bergabung ke dalam koalisi pemerintah. Namun, ia tak akan memaksakan kehendak bila ada parpol yang ingin tetap menjadi oposisi.