MONITOR, Jakarta – Wakil Ketua X DPR RI Reni Marlinawati berpandangan dalam rangka mengatasi mahasiswa yang diduga terpapar paham radikal harus dilakukan dengan cara-cara simultan dan strategis.
Salah satunya, sambung dia, dengan memperbaiki proses di hulu dalam rekrutmen para calon mahasiswa.
“Kita harus berangkat dengan memperbaiki hulu yakni proses rekrutmen calon mahasiswa,” kata Reni, di Gedung DPR, Kompeks Parlemen, Senayan, Selasa (2/7).
Menurut dia, momentum penerimaan mahasiswa baru seperti yang terjadi saat ini menjadi langkah awal untuk memastikan calon mahasiswa tidak sekadar soal catatan kelakuan baik serta nilai akademik saja.
“Namun, dari sisi bagaimana catatan dalam kegiatan keagamaan yang kerap menjadi pemicu paham radikalisme bersenai,” ujarnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum DPP PPP ini juga mendorong pihak perguruan tinggi untuk memastikan kegiatan di kampus baik melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) maupun Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dapat lebih aktif dalam mengembangkan kegiatan yang mendorong kreativitas dan inovasi yang berbasiskan moderasi.
“Rektor dan segenap civitas akademika harus memastikan kegiatan di lingkungan kampus harus berbasiskan spirit moderasi,” sebut dia.
Tidak hanya itu, Reni mengaku sepakat dengan usulan pemerintah untuk memastikan materi Pancasila dapat terinternalisasi di perguruan tinggi.
“Setelah berbagai upaya tersebut, mekanisme pembelajaran Pancasila di bangku kuliah harus dilakukan dengan menjiwai spirit anak-anak muda millenial. Sehingga, mata kuliah Pancasila bukan mata kuliah komplementer, tetapi mata kuliah dasar yang terinternalisasi di seluruh civitas akademika,” tandasnya.
