Kemendes PDTT

Bersamaan dengan Festival Teluk Jailolo, Kemendes Gelar Festival Pranata Adat

MONITOR, Jailolo – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) melanjutkan gelaran festival Pranata Adat untuk Perdamaian. Digelar bersamaan dengan dengan rangkaian Festival Teluk Jailolo, gelaran ini diawali dengan kirab budaya dan gelar seni budaya pranata adat serta forum dialog pranata adat di Kabupaten Halmahera Barat.

Gelar seni budaya pranata adat dan perdamaian yang bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati. Aisyah menyampaikan bahwa kegiatan yang di gelar oleh pihaknya ini merupakan seri rangkaian dalam upaya untuk merawat perdamaian di Indonesia.

“Gelar festival pranata adat biasanya kita tandemkan dengan gelaran dialog forum perdamaian,”ungkap Aisyah.

Ia berujar bahwa event ini ditujukan untuk mengaktifkan kembali penguatan lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat desa.

“Kedua lembaga ini harus dipandang sebagai mitra utama pemerintah desa dalam mendorong terciptanya pembangunan yang kondusif, harmonisasi sosial, merawat nilai, tradisi, identitas dan kearifan lokal, khususnya di Kabupaten Halmahera Barat ini”, sambung Aisyah.

Ia juga menyampaikan bahwa dengan merawat kearifan lokal budaya, nilai, dan suasana yang kondusif, akan semakin mempercepat dalam proses pembangunan desa di Indonesia.

“Dengan digulirkannya dana desa sejak 2015 lalu, dalam proses membangun sarana dan prasarana baik secara infrastruktur maupun sumberdaya manusia, kita wajib menjaga suasana kerukunan senantiasa kondusif” ujar Aisyah.

Pada kesempatan yang sama penanggungjawab festival, Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik, Hasrul Edyar menegaskan bahwa rangkaian acara festival pranata adat akan pula diisi dengan kegiatan forum perdamaian.

“Sebagaimana yang sudah disampaikan oleh bu dirjen, forum perdamaian merupakan satu kesatuan dalam setiap penyelenggaraan festival,” katanya.

Festival yang masuk dalam rangkaian festival teluk Jailolo ini juga diisi ederet hiburan dan kesenian mulai dari lain ada kirab budaya, ritual penaikan atap sasandu, pranata adat dan perdamaian, Halbar expo, fun dive, theater kuliner 7 suku asli, ritual orom sasandu, pesta tani, sound of halmahera dan ditutup dengan kegiatan dialog pranata adat dan perdamaian.

Recent Posts

Tunjangan Profesi 227.147 Guru Bukan ASN Binaan Kemenag Naik Rp500Ribu

MONITOR, Jakarta - Tunjangan profesi bagi ratusan guru bukan ASN (Aparatur Sipil Negara) binaan Kementerian…

3 jam yang lalu

Sekjen Partai Gelora Yakin Suatu Saat Nanti akan Tercipta Perdamaian di Tanah Palestina

MONITOR, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Mahfuz Sidik meyakini, bahwa tanah…

4 jam yang lalu

Tilawati Kukuhkan Standar Baru Guru Al-Qur’an Lewat LSP dan JAMHATI

MONITOR, Jakarta - Gerakan pendidikan Al-Qur’an di Indonesia memasuki babak baru. Melalui Silaturahim Tilawati Nasional…

9 jam yang lalu

Guru Besar UIN Jakarta Soroti Tiga Dimensi Strategis Asta Protas Kementerian Agama

MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama meluncurkan delapan program prioritas bertajuk Asta Protas untuk periode 2024–2029.…

9 jam yang lalu

Aromatika Indofest 2025 Wangikan Industri Minyak Atsiri Hingga Pasar Global

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian memberikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Aromatika Indofest 2025. Ajang ini…

16 jam yang lalu

Layanan Kesehatan Haji 2025 Berakhir, Kemenkes: Jumlah Jemaah Wafat Turun

MONITOR, Jakarta - Operasional layanan kesehatan jemaah haji Indonesia 1446 H/2025 M di Arab Saudi…

18 jam yang lalu