Jumat, 26 April, 2024

Sri Mulyani Tegaskan Pemerintah Sangat Hati-hati Kelola Utang

MONITOR, Jakarta – Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pemerintah saat ini sangat berhati-hati dalam mengelola utang. Hal itu ia sampaikan saat Rapat Kerja di Gedung DPR RI Senayan, Senin (17/6) lalu.

Ia juga menjelaskan, para pihak seharusnya tidak hanya fokus pada jumlah utang, namun juga dari sisi kualitas alokasi belanja Pemerintah yang digunakan untuk sektor-sektor produktif (misalnya pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan belanja ke daerah).

Apalagi, ditambahkannya, trend utang Pemerintah terus menurun sedangkan alokasi belanja di sektor produktif semakin meningkat.

“Kami sangat hati-hati, extremely hati-hati mengelola utang. (Indikatornya antara lain) resiko bunga utang mengalami penurunan yang konsisten sejak mendapatkan investment grade sampai sekarang,” ujar Sri Mulyani.

- Advertisement -

“Resiko valas kita upayakan menurun sekarang di bawah 40%. Utang jatuh tempo kita dalam waktu 3 tahun tetap stabil,” tambahnya.

Ia menjelaskan, utang Pemerintah dikelola secara sangat hati-hati mengacu pada rambu-rambu yang diatur pada Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

“Di Undang-Undang Nomor 17 sudah sangat jelas dan ini kami terus ulangi bahwa kita akan terus menjaga sesuai peraturan perundang-undangan. Kurang dari 3% dari sisi defisit pertahunnya dan total utang tidak boleh lebih dari 60% dan bahkan sekarang kita menggunakan hard limit yaitu 30% padahal sebetulnya Undang-Undang membolehkan sampai 60%,” jelasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER