Jumat, 29 Maret, 2024

Kemendes Akan Gelar Festival Pranata Adat dan Budaya untuk Perdamaian

MONITOR, Jakarta – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, tengah mempersiapkan gelaran Forum Perdamaian dan Festival Pranata Adat dan Budaya untuk perdamaian yang akan diselenggarakan di alun-alun Kabupaten Situbondo, Dawuhan Situbondo, Jawa Timur pada 20 hingga 22 Juni 2019 mendatang.

Sejumlah kesenian nusantara seperti tari landung, arak-arakan komantan korong, wayang kerte, dolanan anak, pawai ancak, kesenian ohjung situbondo, pawai petik laut, hingga Best Situbondo Carnival diagendakan akan menjadi rangkaian kegiatan dalam gelaran ini.

Festival sendiri akan diawali dengan forum perdamaian yang akan menghadirkan sejumlah tokoh lintas agama dari Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembauran Kebangsaan, Pemuda Anshor, Pagar Nusa, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu serta Pemuda Protestan.

“Seluruh rangkaian festival pranata adat yang kami selenggarakan selalu didahului oleh forum perdamaian,” Kata Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Kemendesa PDTT Aisyah Gamawati di Jakarta.

- Advertisement -

Ia menuturkan bahwa forum ini menjadi awal rangkaian dalam setiap gelaran festival yang sudah mulai digelar sejak 2015 silam.

“Kegiatan ini kami agendakan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan Indonesia yang berbasiskan pada nilai-nilai keragaman budaya bangsa,” katanya.

Sebagai informasi, gelaran serupa telah diselenggarakan di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Ende Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu, Ketua pelaksana kegiatan, Hasrul Edyar yang menjabat sebagai Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik Kemendesa PDTT mengatakan bahwa pihaknya berharap melalui kegiatan ini, Kemendesa PDTT dapat mempererat kohesi sosial untuk merawat kondisi perdamaian.

“Dalam forum juga akan dilakukan serangkaian metode analisis terhadap penyebab utama sumber konflik yang kemudian akan dirumuskan bersama upaya pencegahan dan penghentian konflik,” katanya.

Ia pun memberi harapan besar bahwa rangkaian ini dapat dapat bersama-sama mencari alternatif solusi baik dengan melakukan koordinasi dengan pihak terkait maupun memberi masukan dalam program perencanaan dan pembangunan desa.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER