POLITIK

Hari Laut Sedunia dan Refleksi Pembangunan Ekonomi Indonesia

MONITOR – Tepat pada hari ini, 8 Juni diperingati sebagai hari laut sedunia dalam rangka menghargai laut-laut di dunia. Peringatan hari laut sedunia adalah upaya menyadarkan banyak pihak akan laut sebagai penyedia bahan pangan, farmasi, energi, sumber daya mineral, tempat pariwisata, dan sekaligus sebagai jalur pergerakan pelayaran maupun perdagangan dunia.

Hari laut sedunia bagi kita sebagai bangsa dari negara kepulauan bernama Indonesia sedianya merefleksikan akan bagaimana kita menjadikan laut sebagai landasan pembangunan ekonomi dan politik sebagai bangsa. Apakah laut kita dengan segudang kekayaan dan potensinya telah betul-betul dijaga, dilestarikan, dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Pakar Ekonomi Maritim yang juga Guru Besar Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, Prof. Rokhmin Dahuri mengatakan selama ini, Indonesia sebagai negara dengan garis panjang pantai terbesar kedua di dunia masih jauh menjadikan laut sebagai landasan pembangunan bangsa.

Visi Indonesia menjadi poros maritim dunia dibawah pemerintahan Jokowi menurut mantan menteri kelautan dan perikanan itu memberikan angin segar bagi orientasi pemabangunan bangsa yang selama ini memunggungi laut, namun seiring berjalannya waktu pada periode pertama pemerintahan Jokowi, visi tersebut masih menjadi jargon bahkan cenderung miss orientasi dalam upaya memberikan kesejahteraan ekonomi.

“Pembangunan sektor kelautan tidak hanya pada upaya menjaga kelestarian lingkungan yang justru membuat pemerintah terjebak pada pelarangan-pelarangan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk peningkatan dan pertumbuhan ekonomi yang memang selama ini belum maksimal,” ujarnya.

Jika orientasi tersebut tidak segera diluruskan dalam bentuk program nyata pemerintah menjadikan laut sebagai masa depan, maka dikhawatirkan potensi ekonomi kelautan kita semakin tidak termanfaatkan.

“Jika ingin berjaya, masa depan Indonesia ada di laut, dan jika tak mengurus dengan benar, masa depan Indonesia bisa jadi tenggelam,” tegasnya.

Kedepan, pemerintah Indonesia diminta fokus menjadikan laut sebagai landasan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Dirinya mendukung upaya pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian dan kedaulatan laut Indonesia namun tidak mengabaikan segala potensi yang dimiliki untuk dikembangkan dan dimanfaatkan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

“Laut Kita Bukan Keranjang Sampah, Laut Kita adalah Mutiara dan Masa Depan Bangsa. Mari Kita Jaga dan Dayagunakan Kekayaan Laut secara optimal dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Recent Posts

Foskam Hadiahi 1 Unit Rumah dan Uang Tunai Rp.200 Juta untuk Warga Gaza melalui DQWS

MONITOR, Tangerang - Forum Silaturahmi & Komunikasi Antar Masjid-Mushalla (FOSKAM) se-Tangerang Raya “menghadiahi” 1 unit…

1 jam yang lalu

Buka Posko Pengaduan, Komnas Haji beberkan Laporan Permasalahan Penyelenggaraan Haji 2025

MONITOR, Tangerang Selatan - Komnas Haji kembali membuka posko penyelenggaraan ibadah haji untuk pelaksanaan tahun…

3 jam yang lalu

BUMD Tekor, DPR dan Pemerintah Siapkan Badan Regulator Usaha Milik Daerah

MONITOR, Jakarta - Penataan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) mendesak untuk segera dilakukan. Penataan ini diharapkan…

3 jam yang lalu

Komnas Haji kembali buka Posko Pengaduan untuk Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025

MONITOR, Jakarta - Komnas Haji kembali membuka posko pengaduan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2025…

4 jam yang lalu

IPW: Pengerahan Pengamanan TNI di Kejati dan Kejari Melanggar Konstitusi

MONITOR, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) angkat bicara terkait pengerahan pengamanan TNI di Kejaksaan…

5 jam yang lalu

Petugas Haji Siapkan 27 Rute Bus Shalawat untuk Antar Jemaah ke Masjidil Haram

MONITOR, Jakarta - Bus Shalawat sudah beroperasi sejak kedatangan pertama jemaah haji Indonesia di Makkah…

7 jam yang lalu