MONITOR, Jakarta – Sidang Isbat yang digelar oleh Kementerian Agama telah memutuskan bahwa 1 Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu, 5 Juni 2019. Hal ini sesuai dengan syarat yang tercantum dalam Fatwa MUI nomor 2 tahun 2004.
Dengan demikian, tidak ada alasan bagi umat muslim di Indonesia untuk menolak hasil sidang isbat. Hal ini diungkapkan Ketua MUI KH Yusnar Yusuf kepada media saat konferensi pers usai pelaksanaan Sidang Isbat 1 Syawal 1440 H di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.
“Dalam fatwa disebutkan bahwa dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal dan Dzulhijjah, Menteri Agama wajib berkonsultasi dengan majelis ulama Indonesia, ormas-ormas islam dan institusi terkait. Dan hal itu sudah dipenuhi oleh Kementerian Agama,” ujar KH Yusnar, Senin (03/06).
“Oleh karena itu tidak ada alasan untuk menolak apa yang ditetapkan Menteri Agama hari ini bahwa 1 Syawal 1440 H jatuh pada Rabu, 5 Juni 2019,” sambungnya.
Melansir Fatwa MUI nomor 2 tahun 2004 tentang penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah tersebut, juga mencantumkan kaidah fikih bahwa keputusan pemerintah mengikat dan menghilangkan silang pendapat.
MONITOR, Jakarta – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kementerian Imipas) menyerahkan bantuan untuk pengungsi erupsi Gunung Lewotobi di Lembata, Nusa Tenggara…
MONITOR, Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat penangkapan bagi…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Prof. Dr. Ir. Rokhmin…
MONITOR, Jakarta - Perlindungan hukum bagi pekerja migran Indonesia (PMI) menjadi perhatian penting di tengah…
MONITOR, Jakarta - Pada momentum hari guru nasional 2024, JPPI merasa penting untuk menyoroti secara…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab…