MONITOR, Cengkareng – Maskapai nasional Garuda Indonesia terus melakukan optimalisasi layanan operasional jelang periode peak season musim Lebaran 2019 sejalan dengan proyeksi lonjakan penumpang yang diperkirakan akan berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 13 Juni 2019.
VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., M. Ikhsan Rosan mengatakan peningkatan layanan dan operasional dilakukan dari berbagai sisi baik dari people, process maupun premises untuk mewujudkan komitmen service excellence kepada para pengguna jasa selama periode Lebaran 2019.
“Optimalisasi layanan kami lakukan pada seluruh aspek layanan touch points Garuda Indonesia mulai pre-journey hingga post-journey seperti rampcheck, scheduling crew, maksimalisasi contact center, sales office dan customer care,” katanya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu (26/5).
Menurutnya, kelancaran operasional salah satunya juga dimaksimalkan dengan mendorong para penumpang untuk melakukan check-in mandiri guna menghindari antrean panjang di konter check-in bandara.
“Kami mengharapkan kepada seluruh penumpang untuk dapat memaksimalkan fasilitas “city check-in” di kantor-kantor penjualan Garuda Indonesia, fasilitas “web check-in” dan fasilitas kiosk-check in di area Bandara yang saat ini jumlahnya total sebanyak 76 unit,” Imbuhnya.
Optimalisasi kelancaran operasional itu lanjut Ikhsan, salah satunya juga dilakukan melalui pelayanan aplikasi mobile untuk memudahkan check in para penumpang secara online. Langkah itu diambil agar tidak terjadi penumpukan antrean penumpang saat check in di counter Garuda saat puncak arus mudik lebaran.
“Garuda Indonesia juga turut memperkuat lini operasional khususnya melalui capaian On Time Performance (OTP), optimalisasi penjadwalan aircrew dan ground staf, hingga melaksanakan koordinasi intensif dengan seluruh stakeholder kebandarudaraan. Garuda Indonesia Group menargetkan dapat meraih rata-rata tingkat ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) hingga 90% dalam masa angkutan Lebaran tahun ini,” lanjutnya.
Untuk itu, guna merealisasikan target tersebut pihaknya akan mengatur semua kru baik di kabin maupun darat agar tetap terhubung dan mendapatkan informasi yang akurat. Selain itu, dibutuhkan sistem penjadwalan yang ketat dan termonitor.
Garuda Indonesia juga terus berkoordinasi secara intensif kepada unit kebandarudaraan, operator bandara, hingga AirNav Indonesia untuk memastikan seluruh fasilitas dan layanan kebandarudaraan termasuk Ground Service Equipment akan beroperasi dengan lancar selama menghadapi lonjakan penumpang.
“Upaya lain untuk mewujudkan target tersebut adalah menjaga sinkronisasi antara jasa layanan penunjang kebandarudaraan (ground handling), operator bandara, hingga AirNav Indonesia. Di sisi lain, kondisi kelaikudaraan pesawat juga menjadi perhatian utama dengan mengandalkan layanan anak usaha, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk.,”pungkasnya.
Pihaknya juga melakukan teknologi penjadwalan dan terintegrasi. Selain itu, terus mencermati jadwal penerbangan dari kemungkinan perubahan.
“Adapun untuk ramp check turut dilakukan sesuai dengan SOP tetapi dilakukan dengan peningkatan ekstra menjelang lebaran (lebih ditingkatkan dua kali lipat dari hari biasa) baik dalam pengecekan seluruh kelengkapan dokumen, license, dan lain-lain,” tuturnya.
Selain itu, Garuda Indonesia juga menambah jumlah standby crew untuk menghadapi jika ada potensi irreguralities, menyiapkan Posko Lebaran di Bandara Soekarno-Hatta, serta peningkatan koordinasi antar station di Indonesia dengan melakukan pendataan PIC per-station dan menyiapkan station material support untuk seluruh station di Indonesia.
“Maskapai juga mengharapkan peran aktif dari penumpang dalam mematuhi semua prosedur lapor diri (check in) hingga boarding. Penumpang diimbau untuk selalu update mengenai informasi baik dari maskapai maupun otoritas bandara setempat,” tutupnya.