INDUSTRI

ITB-AD Desak Pemerintah Naikkan Cukai dan Harga Rokok, Plastik, serta Pemanis

MONITOR, Jakarta – Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta melalui Center of Human and Economics Development (CHED) menggelar Ngaji Ekonomi, pada Selasa (21/5). Diskusi ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) yang jatuh pada tanggal 31 Mei mendatang.

Kepala CHED ITB-AD Roosita Meilani Dewi mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda ketiga selama tahun 2019 yang diadakan ITB-AD. Topik yang diangkat kali ini yakni “A Nice Halal Ramadhan” dengan tiga isu pembahasan diantaranya rokok, plastik, dan pemanis.

“Moment Ramadhan merupakan waktu yang tepat sebagai waktu pengendalian terhadap hal-hal yang memiliki dampak negatif. Rokok, plastik dan pemanis adalah produk-produk yang sangat perlu dikendalikan,” ujar Roosita di Cafe Undertwenty ITB-AD, Kampus Ciputat.

Dalam sambutannya, ia juga menekankan pihak pemerintah perlu menaikkan cukai dan harga agar mampu mengendalikan ketiga produk tersebut.

“Cukai dan harga menjadi salah satu instrument yang sangat tepat untuk pengendalian produk-produk tersebut,” terangnya.

ITB-AD Jakarta kembali menggelar Ngaji Ekonomi serial ke-3 di Kampus Ciputat

Selain cukai dan harga, Roosita juga menyebutkan bahwa kendali bisa dilakukan melalui produk halal dan baik. “Bagi umat Islam, dengan menggunakan kriteria seperti itu akan sangat membantu pengendalian produk-produk tersebut, khususnya rokok,” jelas Roosita.

Dalam diskusi ini, hadir sebagai narasumber diantaranya Mukhaer Pakkanna selaku Rektor ITB-AD, Saiful Anwar selaku Direktur Program Pascasarjana ITB-AD dan Nadratuzzaman Hosen selaku Direktur Utama Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halalan Thoyyiban Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LPH-KHT Muhammadiyah). Kemudian, dimoderatori oleh Sutia Budi selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik ITB-AD.

“Ngaji ekonomi dengan tiga narasumber dari perspektif yang berbeda diantaranya produk halal, ekonomi syariah, dan ekonomi politik tentunya memberikan era baru bagaimana pengendalian tembakau di Indonesia, tak terkecuali plastik dan pemanis,” tutupnya.

Recent Posts

Empat Mantan Anggota OPM Resmi Berikrar Setia pada NKRI

MONITOR, Jakarta - Komitmen TNI dalam membangun perdamaian dan memperkuat persatuan di Tanah Papua kembali…

52 menit yang lalu

PT Jasamarga Transjawa Tol Gencarkan Sosialisasi Zero ODOL di Ruas Jalan Tol Palimanan-Kanci

MONITOR, Cirebon - Dalam upaya mendukung program nasional Zero ODOL (Over Dimension Over Loading), PT…

2 jam yang lalu

Menag Terima Taj Yasin, Jateng Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Nasional 2026

MONITOR, Jakarta - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menerima audiensi Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj…

3 jam yang lalu

DPR Dorong Fasum Terdampak Bencana Cepat Diperbaiki, Sistem Peringatan Dini Diefektifkan

MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Darmawan Aras menyampaikan keprihatinan…

5 jam yang lalu

Prof Rokhmin: Indonesia Emas 2045 Bukan Angan-angan, MAI Harus Jadi Motor Utama Bangun Industri Akuakultur

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IV DPR RI, Prof. Rokhmin Dahuri, menyerukan kebangkitan sektor kelautan…

5 jam yang lalu

Minyak Atsiri Indonesia Menduduki Peringkat ke-8 Dunia

MONITOR, Jakarta - Indonesia memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan industri minyak atsiri, karena didukung…

7 jam yang lalu