MONITOR, Jakarta – Tragedi kematian ratusan petugas KPPS saat mengawal Pemilu serentak menjadi sorotan pemerintah. Terkait desakan sejumlah kalangan untuk membentuk Tim Pencari Fakta tragedi Pemilu, Kepala Staf Presiden (KSP) Jendral (Purn) Moeldoko pun menolaknya.
Moeldoko mengatakan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kematian para petugas itu sebagian besar karena jantung, stroke.
“Penyebab kematiannya bisa dibuktikan. “Bukan karena diracun,” ujar Moeldoko, Selasa (14/5) kemarin.
Ia pun menyayangkan adanya sejumlah pihak yang menyebut banyak petugas KPPS meninggal tidak wajar karena diracun. Kepala Staf Presiden itu menilai pernyataan tersebut sebagai pernyataan yang sesat.
“Itu sesat dan ngawur, tidak menghormati keluarga korban,” imbuhnya.
Sekalipun pemerintah tidak membentuk Tim Pencari Fakta, namun Moeldoko menegaskan bahwa Kementerian Kesehatan akan mengkaji sejumlah faktor, baik dari sisi kesehatan maupun beban kerja petugas KPPS yang berat.
“Kita harus pikirkan bagaimaan resiko pekerjaan, apakah pekerjaannya terlalu berlebihan? Hal-hal inilah yang perlu dipikirkan untuk diperbaiki ke depan, beban kerja yang semakin proporsional dengan jam kerja,” kata Moeldoko.
MONITOR, Jakarta - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) program dan…
MONITOR, Jakarta - Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol…
MONITOR, Jakarta - Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi III DPR RI melakukan pengecekan persiapan keamanan jelang…
MONITOR, Jakarta – Industri energi di Indonesia saat ini tengah berhadapan dengan trilema energi, yakni…
MONITOR, Jakarta - Pemerintah mengakselerasi sertifikasi halal bagi produk makanan dan minuman di destinasi wisata.…