MONITOR, Jakarta – Presiden Joko Widodo belakangan menyebut kontribusi ekonomi syariah pada perekonomian global pada tahun 2023 diperkirakan bernilai setidaknya USD3 triliun. Jokowi menuturkan, potensi ini seharusnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Tanah Air.
Sayangnya, menurut Global Islamic Economy Indicator, tahun 2018 Indonesia masih menempati peringkat ke-10 negara-negara yang menyelenggarakan ekonomi syariah, di belakang Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Oman, Jordania, Qatar, Pakistan, dan Kuwait.
“Demi memanfaatkan potensi itu, hari ini di Jakarta, saya meluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 yang akan jadi pedoman bagi Indonesia selama lima tahun ke depan untuk dapat menjadi pelaku utama ekonomi syariah dunia,” tutur Jokowi.
Dalam MEKSI 2019-2024, Jokowi menegaskan pemerintah akan terus menguatkan rantai nilai halal dengan fokus pada sektor makanan dan minuman, fesyen, pariwisata, media, rekreasi, farmasi, dan kosmetika.
“Sebagai pendukungnya kita akan menguatkan keuangan syariah, UMKM, dan ekonomi digital kita,” pungkasnya.
MONITOR, Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut bahwa…
MONITOR, Jakarta - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Evita Nursanty memberi perhatian serius terhadap…
MONITOR, Jakarta - Peristiwa dugaan pelecehan seksual terhadap siswi SMPN 3 Depok, menuai kecaman dari…
MONITOR, Jakarta - Tim Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah terus bekerja keras memproses visa jemaah…
MONITOR, Jakarta - Awal Mei 2025 lalu, publik dikejutkan oleh insiden meledaknya sebuah mobil listrik…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menyambut baik terbitnya Surat Edaran (SE) Menteri…