MONITOR, Jakarta – Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily mengatakan acara buka puasa bersama (Bukber) yang digelar sejumlah pejabat negara dapat menjadi salah satu cara dalam merajut kembali tali silaturahmi yang sempat terputus pada pemilu serentak 2019 kemarin.
Hal itu menanggapi soal pertemuan yang akan berlangsung antara Presiden Jokowi dengan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhas), di Kediaman Dinas Pejabat Tinggi Negara, Widya Chandra, Jumat (10/5).
“Menurut saya itu makna pentingnya dan memang seharusnya tugas-tugas kenegaraan, merajut silaturahim antara pimpinan lembaga negara itu memang harus terus dilakukan supaya jangan sampai gara-gara Pilpres semua elite menjadi tidak menciptakan suasana kondusif. apalagi ini ramadan,” kata dia.
Sementara itu, ketika ditanyakan apakah Bukber kali ini akan membahas Ikhwal koalisi baru Jokowi-Amin kedepannya nanti?. Politikus Golkar itu enggan menanggapinya.
Akan tetapi, segala kemungkinan masih sangat terbuka.
“Bahwa apakah itu ada sinyal bagi koalisi antar PAN ke kami ke koalisi Indonesia kerja (KIK), ya sekali lagi kemungkinan itu masih sangat terbuka. Tapi kita juga harus memahami bahwa jangan dulu ditafsirkan bahwa koalisi itu akan berlangsung di dalam pemerintahan, tapi kan bisa dalam parlemen,” ujarnya.
lebih lanjut Ace menjelaskan, ada soal jabatan di komisi, hal hal semacam ini kan harus ada komunikasi dengan Parpol untuk menentukan langkah dan formulasi koalisi seperti apa yang penting, yang bisa dibicarakan bersama-sama. “Ingat loh, KIK ini kan 60 persen kursi di DPR. Kalau kita mau egois kan ya sudah kita saja (semua),” papar dia.
Oleh karena itu, sambung dia, yang terpenting saat ini adalah membangun komunikasi terlebih dahulu. Jadi, tidak ujuk-ujuk muncul adanya tawaran kursi dan lain sebagainya.
“Yang terpenting buat kita sekarang ini suasana pasca Pilpres betul-betul harus diciptakan iklim yang kondusif terlebih dahulu. Jangan sampai ada pertentangan yang begitu tajam akibat polarisasi pilpres 2019,” pungkas Ace.