BERITA

GESIT Ajak Masyarakat Dukung Pemilu Hasil Konstitusi Bukan Hoax

MONITOR, Jakarta – Banyaknya kabar tak jelas (Hoax) terkait hasil pemilu membuat sejumlah kalangan mengajak agar masyarakat menunggu hasil pemilu berdasarkan konstitusi atau lembaga resmi.

Komunitas Gerakan Literasi Terbit (GESIT) bersama berbagai pegiat media sosial dari kalangan netizen, blogger, youtuber dan content creator, akan mendeklarasikan Ajakan Mendukung Hasil Pemilu Secara Konstitusional Tanpa Hoak serta Ajakan Merajut Kembali Persatuan Bangsa pada Rabu (24/4) lusa.

Deklarasi akan dilaksanakan bersama dengan diskusi warganet dengan tema “Pemilu Sudah Selesai, Saatnya bersatu Dukung Hasil Pemilu Demi Berlanjutnya Kepemimpinan Nasional dan Suksesnya Pembangunan Indonesia” di Balroom Hotel Mega Menteng, Cikini, Jakarta Pusat.

Koordinator GESIT, Risang Wijanarko menilai, selama pelaksanaan Pemilu 2019 tak ada gangguan, bahkan bisa dibilang sukses. Kesuksesan tersebut dikarenakan peran dari masyarakat yang antusias menggunakan hak pilihnya ke TPS.

“Namun saat ini kami melihat di medsos masih begitu marak hoaks dan ujaran kebencian yang dipicu hanya karena yang didukung kalah berdasarkan hasil quick count. Padahal, perbedaan pilihan dan hasil hitung cepat ini semestinya disikapi secara dewasa di era demokrasi ini, dan tetap dalam koridor semangat persatuan tanpa provokasi yang melanggar aturan main hingga menunggu hasil resmi oleh KPU,” kata Risang melalui keterangan tertulisnya, Senin (22/4).

Sementara, Koordinator Nasional Forum Pegiat Media Sosial Independen, Hafyz Marshal mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh Gesit harus bisa mengajak warganet untuk menyebarkan narasi positif dan optimis guna mengajak masyarakat merajut persatuan dan menerima hasil pemenang Pemilu secara konstitusional tanpa hoaks, demi suksesnya keberlanjutan kepemimpinan nasional dan keberlangsungan pembangunan Indonesia.

“Gerakan ini ditujukan sebagai tekad merajut kembali persatuan dan menumbuhkan optimisme di masyarakat pasca Pemilu 2019. Pendekatan hitung cepat quick count merupakan metode pengetahuan yang telah teruji diberbagai penyelenggaraan Pemilu di beberapa negara. Karena apa jadinya jika metode tersebut tidak dilakukan dan justru memberi peluang kepada pihak-pihak tertentu untuk melakukan kecurangan, karena sama saja rakyat pemilih dibuat gelap sepanjang menunggu hasil resminya,” ujar Hafyz.

Sedangkan pegiat media S sosial lainnya, Pepih Nugraha berharap agar setelah Pemilu 2019 tak seharusnya menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat dan dapat menerima hasil Pemilu dengan lapang dada.

Recent Posts

KA Wisata Uap Baru Klinthing Disambut Antusias 448 Penumpang

MONITOR, Ambarawa - PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata) mencatat antusiasme tinggi dari masyarakat pada…

4 menit yang lalu

Puan Pastikan Pembahasan RUU KUHAP Terbuka dan Tak Terburu-Buru

MONITOR, Jakarta - Ketua DPR Puan Maharani memastikan pembahasan Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara…

41 menit yang lalu

Haji Indonesia Diapresiasi Arab Saudi, Menag: Ini Hasil Kerja Sama dan Persiapan Matang

MONITOR, Jakarta - Pemerintah Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Indonesia atas keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji…

2 jam yang lalu

Pengamat: Kampung Haji Jadi Lompatan Besar Pemerintahan Presiden Prabowo

MONITOR, Jakarta - Ketua Komnas Haji Mustolih Siradj menilai realisasi pembangunan kampung haji akan menjadi…

2 jam yang lalu

DPR Minta Polisi Bongkar Tuntas Sindikat Pengoplos Beras yang Rugikan Rakyat Banyak

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah meminta Kepolisian untuk membongkar kasus temuan…

3 jam yang lalu

Seleksi Wawancara BIB 2025 Berlangsung Sangat Kompetitif

MONITOR, Jakarta - Seleksi wawancara bagi calon awardee Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kementerian Agama Tahun…

4 jam yang lalu