Mantan Politikus Demokrat, Ferdinand Hutahaean
MONITOR, Jakarta – Terbitnya surat intruksi dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar para kadernya menarik diri dari kegiatan inskonstitusional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menuai sorotan banyak kalangan.
Partai besutan SBY itu dianggap menarik diri dan tidak total dalam pendukung paslon 02.
Menanggapi hal ini, Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menyatakan bahwa sesungguhnya perintah SBY adalah agar kader Demokrat menarik diri dan tidak ikut bila ada gerakan inkonstitusional.
“SBY ingin menyelesaikan kewajiban politik partai Demokrat di BPN Prabowo Sandi dijalur hukum yang berlaku,” kata Ferdinand Hutahaean, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/4).
Selain kegiatan resmi BPN dan Prabowo Sandi, Ferdinand mengatakan kader Demokrat tidak terlibat. Untuk menjawab kesimpangsiuran, ia juga menegaskan bahwa hingga saat ini Partai Demokrat tetap berada pada barisan koalisi Adil Makmur dan akan mengawal Prabowo-Sandi.
“Kami jelaskan bahwa Partai Demokrat tetap berada di Koalisi Adil Makmur dan akan mendukung Prabowo Sandi serta menyelesaikan Pemilu ini sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri pertemuan kelompok parlemen negara-negara yang mendukung…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi V DPR Irine Yusiana Roba Putri mengecam keras pelecehan seksual…
MONITOR, Jakarta - Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri rapat kelompok parlemen yang mendukung Palestina…
MONITOR, Jakarta - Rumah Tamadun, UMKM binaan Rumah BUMN Pertamina Pekanbaru sekaligus pemenang Pertamina UMK…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Agama tahun ini menyiapkan program pesantren ramah lingkungan. Terobosan ini menjadi…
MONITOR, Jakarta - Dalam perdagangan internasional dan geoekonomi, setiap negara biasanya fokus pada kepentingan nasionalnya…