Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean
MONITOR, Jakarta – Hasil perhitungan cepat atau quick count membuat kubu pendukung paslon 02 kecewa. Sebab, mayoritas lembaga survey yang terdaftar resmi di KPU memenangkan paslon Jokowi-Ma’ruf Amin.
Hasil ini berbeda dengan hitung cepat nyata atau real count yang dilakukan tim internal BPN Prabowo-Sandi. Paslon 02 meraih suara hampir 60 persen.
Melihat fenomena ini, Ketua DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean menyayangkan banyaknya quick count yang dilakukan lembaga survey justru mematikan hasil penghitungan suara sah secara manual berdasarkan C1.
“Betapa derasnya Quick Count membentuk opini hingga menafikan keberadaan UU Pemilu dan membunuh penghitungan sah secara manual hasil C1,” kata Ferdinand Hutahaean, pagi ini, Jumat (19/4).
Ia menilai, sangatlah tidak elok jika masyarakat harus terpaku pada hasil perhitungan cepat yang dilakukan lembaga survey melalui quick count.
“Demokrasi diatur oleh Quick Count? Mari kembalikan demokrasi dan hasilnya kepada aturan yang ada,” tandasnya.
MONITOR, Gaza - Relawan Emergency Medical Team (EMT) MER-C, dr. Eka Budhi Satyawardhana, SpBS., bersama…
MONITOR, Jakarta - Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gagal jantung kini menjadi salah satu penyakit kardiovaskular…
MONITOR, Jakarta - Sembilan belas mahasiswa Program Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) dilepas untuk…
MONITOR, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir…
MONITOR, Jakarta - Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya menerima naskah akademik sekaligus draf…
MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi III DPR RI, Abdullah menilai rencana Tentara Nasional Indonesia (TNI)…