MONITOR, Jakarta – Usai pemilihan umum, masyarakat diliputi rasa cemas dan gelisah atas hasil pemilu yang berbeda baik versi quick count di televisi, hingga versi real count yang dilakukan kubu BPN Prabowo-Sandi.
Sementara media sosial dan masyarakat melaporkan dari TPS masing-masing masing tentang kejanggalan, kecurangan dan dugaan pelanggaran.
Menanggapi situasi ini, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah meminta agar KPU, Bawaslu hingga DKPP responsif dibandingkan lembaga survei ataupun peserta pemilu.
“Dalam situasi seperti ini, harusnya KPU, Bawaslu dan DKPP RI lah yang banyak bicara bukan peserta pemilu dan lembaga survey,” tegas Fahri Hamzah, Kamis (18/4).
Ia mengingatkan, jangan sampai Negara hilang ketika di tengah masyarakat terjadi pembelahan dan keresahan.
“Tiba-tiba semua jadi ngambang. Ini bahaya,” ujarnya mengingatkan.
“Otoritas negara penyelenggara pemilu diam seribu bahasa. Ruang publik jadi ke petisi lanjutan. Ada apa dengan kalian KPU, Bawaslu RI?” tukasnya.
MONITOR, Jakarta - Tim U-20 Indonesia kembali menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta mulai Minggu…
MONITOR, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini, Senin (29/04/2024)melantik Rektor Institut Agama…
MONITOR, Jakarta – Pertamina Group berhasil memboyong 8 penghargaan pada ajang Festival Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan…
MONITOR, Pemalang - Koordinator Nasional Pergerakan Jiwa Nusantara (KORNAS PJN) menggelar acara doa bersama dan…
MONITOR, Jakarta - Wacana kenaikan tarif Commuter Line oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) akan menempatkan masyarakat Jabodetabek pada tantangan…
MONITOR, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) merespons soal isu pelarangan…