MONITOR, Jakarta – Pemilu 2019 yang bakal digelar pada Rabu (17/4/2019) mendatang harus dilakukan dengan riang gembira. Perbedaan pilihan bukan menjadi penyebab putusnya silaturahmi dan persaudaraan. Hal itu pula yang dicontohkan langsung di keluarga Anang Hermansyah.
Anggota DPR RI Anang Hermansyah mengatakan perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2019 merupakan hal yang biasa saja. Menurut dia, perbedaan pilihan politik menjadikan keadaan menegang dan merusak persaudaraan.
“Bagi saya, perbedaan pilihan politik hal yang biasa saja. Tak perlu dibawa pada urusan perasaan apalagi sampai baper,” ujar Anang di Jakarta, Senin (15/4/2019).
Menurut dia, situasi tersebut ia terapkan di rumah tangganya. Ia memaparkan istri dan anaknya memiliki perbedaan pilihan politik dalam Pemilu 2019 mendatang. “Kegembiraan itu saya terapkan di dalam rumah saya. Istri saya memilih Paslon 01 karena dinilai sukses pembangunan infrastruktur selama 4,5 tahun ini. Sedangkan anak saya Aurel memilih paslon 02 karena figur Pak Sandi dianggap sosok muda yang dekat dengan karakter millenial,” urai Anang.
Anang sendiri enggan mengungkap pilihan politiknya saat Pemilu 2019 mendatang. Menurut dia, sebagai kepala keluarga di rumahnya ia memosisikan diri sebagai pihak yang berada di tengah. “Pilihan politik saya rahasia. Saya berada di tengah di antara pilihan yang beradam di anggota keluarga. Saat di TPS, pasti saya akan memilih pilihan saya,” kata Anang diplomatis.
Menurut musisi asal Jember ini, dirinya sebagai kepala keluarga membebaskan pilihan politik kepada keluarganya tak terkecuali para asisten rumah tangganya. Anang menyebutkan demokrasi tak sekadar jargon tapi pelaksanaan kata-kata. “Inilah demokrasi. Tak sekadar jargon tanpa makna. Mari kita rayakan demokrasi ini dengan kegembiraan,” tambah Anang.
Di bagian akhir, Anang mengharapkan pelaksanaan Pemilu 2019 dat berjalan dengan baik baik dari sisi penyelenggaraan dan hasil Pemilu. Ia berharap, Pemilu 2019 dapat menghasilkan wakil rakyat yang peduli dengan persoalan hajat hidup orang banyak dan presiden-wapres yang menunaikan janji-janjinya selama kampanye 7 bulan terakhir ini.
“Harapan saya, pemilu 2019 berjalan dengan lancar, damai dan dilaksanakan dengan kegembiraan. Pemilu harus menghasilkan wakil rakyat yang peduli dengan persoalan rakyat serta presiden dan wapres yang menunaikan janji-janji politik selama kampanye,” harap Anang.