MONITOR, Jakarta – Pemprov DKI Jakarta terus membangun kolaborasi dengan masyarakat selaku co-creator, termasuk para pemangku kepentingan. Ini dilakukan, guna memacu pertumbuhan berkualitas di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Hal itu dikemukakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, saat menghadiri Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan), Rabu (10/4). Pada kesempatan itu, Anies mengajak elemen pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menuntaskan permasalahan mendasar di Ibukota.
”Jakarta adalah ibu kota, dan di tempat ini persoalan-persoalan mendasar yang terkait dengan peran pemerintah harus bisa dijalankan dengan tuntas. Karena itu penting sekali bagi kita di Jakarta untuk membereskan masalah yang mendasar, seperti air bersih, air limbah, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan infrastruktur kota lainnya sebagai pengembangan ruang ketiga bagi masyarakat yang dapat memberikan pengalaman berinteraksi antar warga,” ujar Anies Baswedan di Balaikota DKI.
Mantan Mendikbud RI ini mengatakan, Musrenbang yang dilakukan Pemprov DKI tahun ini sedikit berbeda, yakni menggunakan pendekatan yang lain. Misalnya, kata Anies, dengan melibatkan relawan pendamping di Rembuk RW dan mahasiswa.
“Musrenbang yang kita lakukan tahun ini, pendekatannya berbeda dengan yang kita lakukan sebelumnya. Kami mengapresiasi peran teman-teman pendamping di level Rembuk RW, dan juga ada mahasiswa juga yang terlibat. Sehingga proses diskusi yang terjadi jauh lebih konstruktif, usulan yang muncul jauh lebih padat,” terang Anies.
Pendekatan yang diambilnya ini, dikatakan Anies, jauh lebih terkoordinir dan berkualitas jika dibandingkan Musrenbang di tahun-tahun sebelumnya.
“Bukan karena sedikit programnya, tapi lebih terkoordinir dan terkonsolidasikan. Dan ini membuat Musrenbang kita tahun ini InsyaAllah lebih berkualitas dibanding tahun-tahun yang sebelumnya,” tukasnya.