PEMERINTAHAN

Festival Pranata Adat, Cara Kemendes Dorong Pembangunan Kondusif di Parigi Moutong

MONITOR, Parigi Moutong – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu (Ditjen PDTu) gelar Festival Pranata Adat dan Budaya untuk perdamaian di Kabupaten Parigi Moutong, Propinsi Sulawesi tengah pada Selasa (9/4).

Digelarnya festival di kecamatan Ampibabo bertepatan dengan HUT Kabupaten Parigi Moutong dengan Agenda kegiatan diantaranya yakni festival pagelaran adat dan budaya, pameran usaha kecil dan menengah, pawai Adat dan budaya serta ikrar perdamaian oleh masyarakat Parigi Moutong yang disaksikan langsung oleh Bupati Parigi Moutong, Samsurizal Tombolotutu, Dirjen PDTu Kemendes PDTT yang diwakili oleh Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik, Hasrul Edyar serta para pimpinan daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Hasrul Edyar menuturkan bahwa Kemendes PDTT menyelenggarakan kegiatan ini untuk mendorong terciptanya pembangunan desa yang kondusif dan suasana berdesa yang damai dan berkeadilan sosial.

“Intinya untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa,” tegas Hasrul.

Hasrul menekankan bahwa keberhasilan pemerintah baik di level pusat, daerah sampai dengan level desa untuk mensukseskan pembangunan berkelanjutan sangat tergantung kekompakan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat.

Direktur Penanganan Daerah Pasca Konflik, Hasrul Edyar

“Kompak untuk saling menjaga keragaman dan berbhineka tunggal ika dalam negara kesatuan Republik Indonesia”, tutup Hasrul.

Lebih lanjut, Hasrus mengharapkan, dengan festival ini dapat lebih mempererat rasa kebersamaan, kekeluargaan, dan kegotongroyongan guna mewujudkan pengarusutamaan perdamaian dan keadilan sosial dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

“Festival Pranata Adat diharapkan dapat mewujudkan dan mengaktifkan kembali penguatan lembaga kemasyarakatan desa sebagai forum perdamaian desa guna meningkatkan ketahanan masyarakat baik di sisi sosial maupun di sisi budaya dan ketahanan ekonomi,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Parigi Moutonh, Samsurizal Tombolotutu mengatakan bahwa festival pranata adat dan budaya yang bertepatan dengan momentum Pemilu dan Pilpres 2019 ini sangat pas karena tensi politik saat ini cukup tinggi yang berpotensi memecah belah masyarakat karena pandangan politik.
Oleh karena itu, Samsurizal meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat hidup rukun dengan sesama.

“Saya berharap kepada seluruh lapisan masyarakat yang hadir khususnya masyarakat di Kabupaten Parigi Moutong untuk selalu menjaga kerukunan dan menghindari adanya gesekan antar warga, karena sebenarnya perang itu tidak ada yang menang atau yang kalah, yang ada hanya masyarakat yang akan hancur dan susah karena konflik yang diciptakan”, tegas Samsurizal.

Festival dihadiri oleh Bupati Parigi Moutong, Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum, Kemendagri, Deputi Bidang Koordinasi Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana, Kemenko PMK, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dirjen Perlindungan Sosial dan Jaminan Sosial, Kemensos, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Kemenko POLHUKAM, Kepala Kesbangpol Kabupaten Parigi Moutong, Kepala Bappeda Kabupaten Parigi Moutong, Kepala Dinas PMD Kabupaten Parigi Moutong dan masyarakat Parigi Moutong.

Recent Posts

DPR Ungkap Kebijakan Jam Sekolah Lebih Pagi Harus Dibarengi Pendekatan Psikososial

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina menanggapi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov)…

13 menit yang lalu

Kemenperin dan PT IMIP Buka Kelas Beasiswa

MONITOR, Jakarta - Kementerian Perindustrian berkomitmen untuk terus menjalankan kebijakan hilirisasi industri karena berperan penting…

56 menit yang lalu

Kloter Terakhir Terbang dari Madinah, Ketua PPIH Bersyukur Fase Pemulangan Lancar

MONITOR, Madinah - Fase pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari Daerah…

2 jam yang lalu

Realisasi BOS Pesantren 2025 Capai Rp 196,8 Miliar

MONITOR, Jakarta - Penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk jenjang pendidikan pesantren tahun ini…

3 jam yang lalu

Tunjangan Guru PAI Non ASN Naik Rp500 Ribu, Pencairan Dirapel

MONITOR, Jakarta - Ada kabar baik dari Kementerian Agama untuk guru Pendidikan Agama Islam (PAI)…

11 jam yang lalu

Bela Rakyat, DPR Akan Fasilitasi Penyelesaian Polemik Tutupnya Pusat Kebugaran yang Rugikan 1.000 Konsumen

MONITOR, Jakarta - Anggota Komisi VI DPR RI, Rivqy Abdul Halim menyoroti polemik penutupan seluruh…

12 jam yang lalu