MONITOR, Jakarta – Tepat pada tanggal 11 April 2019 genap 2 tahun penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan berusaha mencari keadilan hukum atas penyerangan atas dirinya dengan penyiraman air keras ke wajahnya oleh oknum yang tidak bertanggungjawab pada 11 April 2017 silam.
Upaya berbagai kalangan termasuk oleh KPK sendiri telah dilakukan. Diantaranya dengan meminta Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan/Independen Pencari Fakta untuk mengusut perkara tersebut.
Namun, alih-alih upaya pencarian keadilan atas hukum terus dilakukan, hingga 2 tahun berjalan belum juga ada titik terang siapa pelaku utama kasus yang dinilai mengancam penegakan hukum khususnya pemberantasan korupsi tersebut.
Dalam rangka mengenang sekaligus menggugah berbagai pihak atas peristiwa tersebut, Solidaritas Penegakan Hukum untuk Novel Baswedan bakal Gelar Gerakan Subuh Berjamaah
“Gerakan Nasional Shalat Subuh Berjamaah secara serentak di seluruh Indonesia,” ujar Panitia Gerakan Nasional Subuh Berjamaah “Solidaritas Penegakkan Hukum untuk Novel Baswedan” Agus Salim Thoyib dalam siaran tertulis yang diterima MONITOR, Senin (8/4/2019).
Agus berharap masyarakat luas bisa menjadi bagian dari do’a untuk kesembuhan Novel Baswedan serta tuntutan penegakan hukum untuk para pelaku dan aktor intelektual serta kekuasaan dibaliknya.