MONITOR, Jakarta – Anggota DPR RI Dapil Madura 2014-2019 Nizar Zahro menegaskan, isu terkait penghadangan yang dialamatkan kepada masyarakat Madura membawa simbol calon presiden (Capres) 02 terhadap Cawapres nomor urut 01KH Ma’ruf Amin, tidaklah benar.
“Isu tentang penghadangan terhadap Cawapres 01 oleh sekelompok orang yang membawa simbol Capres 02 tidak benar dan isu itu hanya mau mengadu domba antar pendukung,” kata Nizar dalam keterangan tertulisnya yang diterima monitor.co.id, Rabu (3/4).
Lebih lanjut, Nizar menilai isu tentang penghadangan tersebut justru bukan lagi pada persoalan Capres maupun Cawapres. Melainkan, sambung dia, telah mengarah pada upaya pengerusakan terhadap nama baik Madura.
“Isu begini bagi saya yang menjadi wakil dari daerah pulau garam ini, tidak lagi menjadi persoalan 01 dan 02 atau persoalan dukung mendukung tetapi kepada pengrusakan terhadap nama baik Madura,” geramnya.
Menurut dia, Madura masyarakatnya toleran dan akan menghargai siapapun termasuk orang yang beda pilihan. Sedangkan, adanya informasi terjadinya perskusi hakikatnya telah melukai masyarakat Madura di kancah nasional.
“Masyarakat Madura dikenal keras, iya. Tatapi kami tidak akan sampai melakukan hal-hal yang dapat menciderai nama baik Madura itu sendiri,” pungkas juru bicara badan pemenangan nasional (BPN) Prabowo-Sandi tersebut.
Sebelumnya diberitakan, rombongan calon wakil presiden nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin dihadang oleh ratusan orang yang mengenakan kaos berwajah calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Desa Jambringin, Proppo, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (1/4).
Rencananya, Kiyai Ma’ruf dan rombongan hendak menghadiri haul, sekaligus berziarah ke Makam Kiai Suhro. Ketika itu, massa pendukung Prabowo-Sandi, terus berteriak, menyebut calon presiden yang mereka dukung.
Sementara, sebagian di antara mereka berdiri di pinggir jalan. Sambil membentangkan poster berwajah Prabowo-Sandi.